Makassar (Antara Sulsel) - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyiapkan 14 program studi (prodi) untuk pilihan bagi calon mahasiswa yang mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2017.

"Dalam menghadapi SNMPTN dan SBMPTN tahun ini, UIN Alauddin Makassar menambah prodi dari sebelumnya hanya lima kini menjadi 14 prodi," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Prof Dr Mardan MAg di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, penambahan prodi pilihan SNMPT/SBMPTN itu antara lain Prodi Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi, Pendidikan Dokter termasuk Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, Kimia, Matematika, Teknik Arsitektur, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Peternakan, Sistem Informasi, Akuntansi dan Manajemen.

Penambahan prodi tersebut, kata dia, sesuai surat keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang diterima saat dirinya menghadiri sosialisasi SNMPTN/SBMPTN di Auditorium Gedung Kementerian Riset Teknologo dan Pendidikan Tinggi Jakarta pada 16 Januari 2017.

"Pergantian panitia penyelenggara SNMPTN juga menjadi salah satu faktor bertambahnya jumlah prodi yang dapat dipilih melalui jalur SNMPTN karena pergantian panitia juga melahirkan perbedaan pandangan," ujarnya.

Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin itu menyatakan pihaknya juga menyiapkan beasiswa bagi 15 pendaftar pertama prodi agama sebagai antisipasi kurangnya peminat untuk Program Studi (Prodi) agama di kampus tersebut.

Ia mengatakan, pihak akademik juga menekankan agar Prodi Agama lebih giat melakukan sosialisasi ke berbagai daerah agar jumlah pendaftar bisa lebih baik dibandingkan 2016..

"Kami akan memberikan beasiswa bagi pendaftar pertama Prodi Agama yang kurang diminati. Ini tentu upaya agar apa yang terjadi tahun lalu minim pendaftar tidak terulang," katanya.

Ia menjelaskan pada jalur ujian masuk mandiri (UMM) tahun 2016, ada empat prodi kurang diminati oleh calon mahasiswa baru. Dari 7.908 pendaftar, hanya diminati oleh beberapa orang mahasiswa saja, yakni Prodi Perbandingan Agama sebanyak 11 orang.

Selain itu Prodi Filsafat Agama 11 orang, Prodi Perbandingan Mazhab 23 orang, Ilmu Aqidah 24 orang dan Prodi Pengembangan Masyarakat 30 orang.

"Kami juga tetap bersyukur karena meskipun mengalami penurunan namun sudah banyak pendaftar Prodi Agama setelah dibuka jalur Ujian Masuk Khusus (UMK)," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024