Makassar (Antara Sulsel) - Kopi Luwak Malino yang diproduksi oleh industri kecil di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berhasil menembus pasar ekspor ke Taiwan dan Hongkong.

"Kopi Luwak Malino ini harganya memang agak mahal, sehingga kami hanya menyasar pasar menengah atas seperti toko oleh-oleh, retail modern, dan pasar ekspor," kata Direktur Kopi Luwak Malino Musdalifah di Makassar, Senin.

Saat ini, kata dia, volume ekspor di kedua negara tersebut masih tergolong kecil yakni sekitar 30 kilogram per bulan, meskipun permintaan cukup besar karena keterbatasan kapasitas produksi.

"Permintaan cukup banyak, tapi volume produksi kopi ini masih kecil, sehingga kami belum berani mengikat kontrak dengan perusahaan luar negeri," ujarnya.

Musdalifah menjelaskan produksi Kopi Luwak Malino yang berasal dari biji Kopi Arabica yang ditanam di dataran tinggi Kecamatan Tinggi Moncong ini dilakukan hanya pada saat musim petik kopi ada bulan April hingga bulan September.

"Pada bulan-bulan tersebut kami bisa memproduksi sekitar 150 kilogram Kopi Luwak Malino per bulan, dan produksi ini juga dibatasi oleh kapasitas makan Luwak," tuturnya.

Proses produksi Kopi Luwak ini, lanjut dia, melibatkan kerja sama dengan para petani kopi di sekitar daerah Tinggi Moncong.

Ia menambahkan pihaknya membeli biji kopi matang dari kelompok tani dengan harga yang cukup tinggi, yaitu antara Rp6.000 sampai Rp8.000 per liter, jauh lebih tinggi daripada pengumpul yang hanya membeli paling tinggi Rp3.000 per liter.

"Biji kopi matang inilah yang diberikan sebagai pakan kepada hewan Luwak, dan nantinya menjadi bahan baku kopi tersebut," ujarnya.

Kopi yang dibanderol dengan harga Rp75 ribu per 50 gram dan Rp150 ribu per 100 gram ini, menurut Musdalifah memiliki berbagai keistimewaan.

"Selain rasa dan aroma yang khas, produk kopi Luwak ini juga aman untuk penderita sakit maag dan jantung," tambahnya.

Musdalifah mengatakan pihaknya juga terus berupaya mengembangkan usahanya dengan mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan berbagai pihak, termasuk pemerintah.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024