Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Kadisdik Sulsel) Irman Yasin Limpo memantau kondisi sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah luar biasa (SLB) di Kabupaten Wajo.

"Kami memantau dengan dua metode yaitu berinteraksi dengan guru dan siswa, dan mengamati bangunan fisik (infrastruktur)," kata Irman di sela-sela pemantauan sekolah di Kabupaten Wajo, Kamis.

Irman mengunjungi empat SMA di Kabupaten Wajo, yaitu SMA Negeri 3 Unggulan, SMA Negeri 1 Wajo, SLB Wajo, dan SMA Negeri 1 Kecamatan Sabbangparu.

Di SMAN 3 Unggulan, kata Irman, terlihat sekolah itu sudah mempraktekkan penggunaan komputer jinjing (laptop) untuk pelaksanaan ujian, apalagi laptop yang digunakan merupakan aset pribadi para siswa.

"Saya lebih sepakat kalau laptop. Selain hemat daya, juga lebih simpel. Kalau terus-terusan pengadaan komputer PC kan lebih mahal dan menyedot anggaran negara," kata Irman di hadapan para guru dan kepala sekolah.

Meskipun memuji infrastruktur dan kesiapan sekolah menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Irman juga mengaku masih menemukan kekurangan seperti area parkir karena sebagian kendaraan roda dua milik para siswa masih parkir hingga di depan kelas.

Berbeda dengan SMA Negeri 3, Irman juga memantau di SMA Negeri 1 Wajo yang letaknya tidak berjauhan sekolah tersebut, dan melihat ada gedung sekolah itu rusak parah dan tidak difungsikan lagi.

Atap hanya menyisakan rangka balok dan tembok yang berlubang ditambah meja kursi kelas yang terbengkalai.

Irman yang didampingi stafnya yang khusus menangani sarana dan prasarana langsung memberi perintah agar menginventarisir kerusakan sekolah tersebut.

Sementara saat kunjungan di SLB satu-satunya yang ada di Wajo, Irman mengapresiasi kondisinya sudah bagus, bahkan melebihi beberapa SMA, sehingga pihaknya akan memberikan dukungan untuk melengkapi fasilitas pegangan tangan khusus disabilitas, jalur khusus, komputer braille, dan bantuan Rp25 juta untuk asrama.

Kunjungan terakhir Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulsel ini di SMA Negeri 1 Sabbangparu sebelum berlanjut ke Kabupaten Soppeng, Irman menemukan tiga bangunan kelas yang tidak terpakai karena kondisinya yang nyaris roboh, dan lantai tegel hancur dan tembok dinding mengalami keretakan.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024