Makassar (Antara Sulsel)- Mantan anggota polisi yang memilih menjadi artis, Norman Kamaru didaulat bergabung dalam tim casting film "Pamanca The Movie" yang siap digelar di empat wilayah di Sulawesi Selatan, Maret 2017.

"Tim casting "Pamanca The Movie" di Sulawesi Selatan diantaranya ada Norman Kamaru. Kemudian akan dihibur oleh pentolan X Factor, Gede Bagus Perdana Putra dan musisi asal Makassar yang pernah bermain di istana Ratu Inggris dan beberapa negara di Eropa, Ijal Ricardo," kata Juru Bicara `Pamanca The Movie` Andi Iwan di Makassar, Senin.

Kehadiran Norman Kamaru dan kawan-kawan diharapkan akan membuat pelaksanaan ajang seleksi semakin meriah dan ketat. Pihaknya juga telah berkomitmen hanya mengakomodir sosok yang dinilia paling potensial untuk memerankan tokoh utama.

Untuk agenda casting sendiri, kata dia, pihaknya telah siap menggelar casting pemain di Makassar, Bulukumba, Bone dan Parepare.

Ia menjelaskan, roadshow casting ini akan dimulai di kota Parepare, bertempat di Hotel Parewisita, Jl Sulawesi No. 8 Ujung Sabbang, Ujung, Parepare, 14 Maret 2017.

Kemudian dilanjutkan di kabupaten Bone pada 16 Maret 2017. Lokasi casting bertempat di Hotel Wisata Watampone tepatnya di jalan Jenderal Sudirman No 14 Watampone, Manurunge Tanete Riattang, Bone.

Casting berikutnya di Kabupaten Bulukumba, pada tanggal 18 Maret 2017 di Hotel AGRI, Jalan R Suprapto No 18, Tanah Kongkong, Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Seleksi pemain berikutnya di Kota Makassar. Di sini casting akan dibuka di Hotel Clarion pada tanggal 20 dan 21 Maret 2017.

Dirinya juga menyampaikan jika casting di tiap-tiap daerah dibuka satu hari penuh. Mulai pukul 07.30 Wita hingga sore pukul 17.00 Wita.

Menurutnya, tiap daerah akan seleksi hingga tujuh orang yang kemudian hasil seleksi disaring lagi untuk menjadi tujuh orang lagi yang diantara mereka akan menjadi bintang utama. "Yang terpilih akan mendapat kontrak ekskusif dan akan mengikuti pelatihan akting di Jakarta," sebutnya.

Sementara penulis skenario `Pamanca The Movie`, Barnadi Zakaria menambahkan garapannya nanti adalah film fantasi sejarah seperti lord of the ring, kisah romatis seperti film Habibie-Ainun, Tenggelamnya Kapal Van Der Wick dan action seperti film-film master silat. "Kami didukung oleh kamera yang mumpuni untuk itu, " tambahnya.

Menurutnya film Pamanca ini sebenarnya tak lepas dari latar belakang sejarah di Sulsel, namun pihaknya berupaya untuk menghidari perdebatan panjang soal sejarah. "Jadi film juga fantasi sejarah. Kami juga nantinya ingin menghindari perdebatan soal sejarah Pamaca, " ujarnya.

Dia juga membeberkan sedikit bocoran filmnya. Seperti pertarungan tobarani diatas perahu penjajah Belanda yang dipenuhi efek untuk menunjukan aktor utama yang seperti kebal peluru. "Salah satu golden scene kita adalah sitobo lalang lipa, " bebernya lagi.

Pamanca sendiri, kata dia, bikan melulu pekelahian atau kekerasan. Tapi, secara filosofis pamanca adalah bagaimana menjadi manusia. "Ada makna filosofis dibaliknya, " kata calon Doktor di Pascasarjana Universitas Negeri Makassar itu.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024