Manado (Antara Sulsel) - Jepang merupakan pasar potensial ekspor ikan kayu asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sehingga harus dapat dijaga dengan baik.

"Ikan kayu yang diekspor ke Jepang pada awal Maret 2017 sebanyak 11,2 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebanyak 9,18 juta Yen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado, Selasa.

Dia mengatakan ikan kayu asal Sulut diakui kualitasnya sehingga masyarakat Jepang sangat meminatinya.

"Ikan kayu selain dijadikan bahan makanan juga dibuat parfum, karena ada aroma yang sangat khas dalam ikan tersebut," jelasnya.

Ia menjelaskan pemerintah akan terus memfasilitasi pengekspor di Sulut sehingga tujuan pasar ikan kayu bukan hanya ke Jepang dan Amerika, tapi bisa ke Eropa, Afrika dan negara-negara lain di Asia dan Amerika.

Pemerintah, katanya, akan terus membantu dalam pengurusan berkas ekspor dan akan selesai dalam satu hari.

"Kami berupaya menyelesaikan berkas ekspor dalam sehari, karena untuk menjaga pasar tetap memilih di Sulut," katanya.

Ikan kayu berasal dari ikan cekalang yang memiliki ciri khas yang cukup tinggi, dan berbeda dengan daerah lain.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024