Makassar (Antara Sulsel) - Nilai ekspor semua komoditas unggulan Sulawesi Selatan dalam periode Februari 2017 mengalami penurunan 6,42 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam di Makassar Rabu mengatakan pada bulan Januari 2017 nilai transaksi ekspor sekitar 92,21 juta dolar AS dan pada Februari ini turun menjadi sekitar 86,29 juta dolar AS.

Ia mengatakan, penurunan nilai ekspor itu karena permintaan komoditas unggulan mengalami penurunan, terutama ekspor komoditas unggulan yang utama adalah nikel.

Pada Januari 2017, total nilai ekspor nikel sekitar 50,70 juta dolar AS, sedangkan pada Februari in Sulsel hanya mampu mengekspor nikel sebesar 47,54 juta dolar AS yang juga diikuti beberapa komoditas lainnya.

Meskipun mengalami penurunan, kata dia, namun nikel masih menjadi komoditas unggulan yang mampu mencatat angka transaksi terbesar dari semua komoditas Sulsel, dengan persentase sekitar 55,09 persen dari jumlah keseluruhan barang ekspor.

"Penurunan nilai ekspor ini hanya situasional saja karena kalau melihat nilai ekspor dari tahun ke tahun, justru pada Februari ini sangat tinggi. Tapi, memang kadang ada saat-saat turun dan naiknya," katanya.

Berbeda dengan nilai ekspor komoditas kakao atau coklat bulan Februari ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Pada Februari 2017 nilai ekspor kakao sebesar 11,39 juta dolar AS dibanding Januari sebesar 9,46 juta dolar AS.

Beberapa komoditas lain yang diekspor Sulsel ke beberapa negara tujuan seperti Asia, Eropa dan Amerika antara lain ikan dan udang, biji-bijian berminyak, buah-buahan, kayu dan barang dari kayu, garam, belerang dan kapur, daging dan ikan olahan, olahan makanan hewan serta kopi, teh dan rempah-rempah.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024