Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) Irman Yasin Limpo mengatakan, mekanisme pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMA, SMK, sederajat yang berstatus sekolah negeri kini melalui belanja langsung.

"Sebelumnya kan dalam bentuk hibah, sekarang, dari provinsi ke kabupaten tetap hibah, tapi dari kabupaten ke sekolah, dalam bentuk belanja langsung. Kecuali untuk sekolah swasta tetap hibah," jelas Irman yang ditemui di Makassar, Kamis.

Lewat mekanisme belanja langsung, kata dia, sekolah dituntut membuat rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) secara lebih terperinci. Sebab, seluruh anggaran yang diberikan bakal bergantung pada permintaan sekolah.

"Akan lebih ribet, butuh waktu lama untuk menyesuaikan, dan pelaporan yang lebih rinci," imbuh Irman.

Untuk memastikan sekolah-sekolah memiliki kapasitas untuk memperoleh anggaran dana "BOS" melalui mekanisme baru ini, kata dia, pihaknya akan membuat pelatihan khusus untuk itu.

"Senin (27/3) dan Selasa (28/3) kita akan panggil perwakilan dari 650 sekolah, agar mereka bisa belajar bagaimana cara membuat anggaran untuk belanja langsung, dan ini akan langsung mereka praktekkan," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk dana bos diusahakan cair dalam minggu ini. Jumlahnya Rp1,185 triliun untuk SD dan SMP sedangkan untuk SMA/SMK belum ada kepastian jumlah.

"Dalam waktu minggu ini, diupayakan segera cair dana hibah itu ke kabupaten/kota," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024