Sungguminasa (Antara Sulsel) - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dihadapan para anggota DPRD Gowa memaparkan pencapaian kinerja dari pemerintahannya selama setahun menjabat bersama wakilnya Abd Rauf Mallagani Kr Kio.

"Upaya Pemkab Gowa dalam tahun anggaran 2016 menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Kita berhasil mencapai target-target yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2016," ujar Adnan pada pemaparan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) di DPRD Gowa, Kamis.

Ia mengatakan, pendidikan dan kesehatan yang menjadi kebijakan utama sejak 10 tahun yang lalu tetap dipertahankan karena dianggapnya modal dalam membangun daerahnya di masa mendatang.

Adnan sadar jika program pendidikan yang difokuskannya bukanlah kebijakan yang populis karena indeks keberhasilannya membutuhkan waktu lama, namun tidak menyurutkan kebijakan pemerintahan Adnan-Kio.

Selain itu, program pendidikan yang dilanjutkannya itu fokus dalam kebijakan melalui pendidikan gratis, Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) serta investasi sumber daya manusia (SDM) seperempat abad.

"Program SKTB sudah mulai terlihat indikasi keberhasilannya. Tahun 2016, Gowa menjadi daerah dengan jumlah lulusan SMA terbanyak di Sulawesi Selatan yang diterima melalui jalur undangan di Perguruan Tinggi Negeri, jumlahnya 511 orang," paparnya.

Sedangkan pada bidang kesehatan, peningkatan akses layanan dan kualitas layanan kesehatan menjadi target di tahun 2016. Pemkab Gowa melakukan peningkatan status Puskesmas dari Non Perawatan menjadi Puskesmas Perawatan.

Sebelumnya Gowa hanya memiliki 11 Puskesmas Perawatan sekarang menjadi 17 Puskesmas. Peningkatan ini secara otomatis kapasitas tempat tidur di Puskesmas bertambah sekaligus menjamin mutu pelayanan dilakukan melalui penilaiana kreditasi Puskesmas.

Semua ini bertujuan untuk memudahkan pasien yang memebutuh kan rawat inap sekaligus mengurai banyaknya pasien rawat inap di RSUD Syekh Yusuf.

Adnan Purichta di tahun 2016 mengajukan gugatan terhadap penyelenggaraan BPJS di Mahkamah Konstitusi mengambil langkah pemberhentian BPJS intergrasi yang berlaku di Gowa.

"Beragam persoalan muncul sejak diberlakuknya BPJS Kesehatan yang sempat menjadi masalah terhadap kesehatan gratis yang sudah berlaku beberapa tahun di Gowa semakin memantapkan Pemkab Gowa untuk tetap memberlakukan kesehatan gratis baik di RSUD Syekh Yusuf maupun di 26 Puskesmasdan 119 Puskesman Pembantu," tambahnya.

Lebih lanjut, bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini juga mengklaim jika Kinerja pembangunan ekonomi menunjukkan hasil yang mengembirakan.

Ia mencontohkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDBR) atas dasar harga yang berlaku 2016 meningkat dari Rp12 triliun menjadi 13,37 triliun. Begitupun pendapatan perkapita meningkat dari Rp16,92 juta menjadi Rp19 juta.

"Di mana sektor pertanian masih menjadi kontributor terbesar 31,66 persen disusul perdagangan 11,20 persen dan kontruksi sebesar 10,24 persen," ujar mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel ini.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024