Makassar (Antara Sulsel) - Sulawesi Selatan bentuk kepengurusan Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga di daerah tersebut.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel, Nukhrawi Nawir di Makassar, Jumat, mengatakan beberapa pihak akan berkumpul dan menggelar musyawarah daerah (Musda) untuk pembentukan kepengurusan periode 2017-2021 pada 25 Maret 2017.
"Sulsel selama ini memang belum memiliki kepengurusan untuk membina dan mengembangkan olahraga bola tangan ini. Kami bersyukur siap digelar musyawarah yang pertama kalinya untuk membentuk kepengurusan di Sulsel, Sabtu besok," katanya.
Mengenai siapa yang nanti terpilih, pihaknya hanya berharap memang sosok yang punya komitmen tinggi terhadap olahraga khususnya bola tangan.
Tantangan pengurus baru cabang olahraga tersebut, tentunya bukan hal yang mudah dilakukan. Sebab olahraga ini memang belum begitu dikenal masyarakat luas dan itu tentu membutuhkan komitmen tinggi agar bisa menjadi populer seperti cabang olahraga yang lain.
Pihaknya juga berharap pengurus yang terbentuk nanti bisa memunculkan ide-ide baru sehingga bisa membuat olahraga ini lebih menarik.
"Untuk agenda musprov sendiri akan dilaksanakan di Sekretariat KONI. Kami tentu berharap muncul pengurus dengan komitmen dan dedikasi tinggi terhadap pembinaan olahraga," sebutnya.
Selain bola tangan, Sulsel juga telah memiliki pengurus Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sulawesi Selatan yang telah terbentuk sejak 2016. Adapun Ketua FOBI Sulsel yakni anggota DPRD Sulsel Fahruddin Rangga.
Olahraga itu memang baru di Indonesia, namun untuk negara ASEAN justru sudah berkembang sejak lama seperti di Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam.
Meski baru terbentuk di Sulsel, namun cabang olahraga itu telah mampu memberikan kebanggaan dan prestasi bagi Sulsel dengan merebut medali perunggu di laga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat.
Bahkan cabang tersebut juga kini menjadi alah satu olahraga andalan peraih medali Sulsel saat berlaga di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) di Makassar, 14-21 Oktober 2017.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel, Nukhrawi Nawir di Makassar, Jumat, mengatakan beberapa pihak akan berkumpul dan menggelar musyawarah daerah (Musda) untuk pembentukan kepengurusan periode 2017-2021 pada 25 Maret 2017.
"Sulsel selama ini memang belum memiliki kepengurusan untuk membina dan mengembangkan olahraga bola tangan ini. Kami bersyukur siap digelar musyawarah yang pertama kalinya untuk membentuk kepengurusan di Sulsel, Sabtu besok," katanya.
Mengenai siapa yang nanti terpilih, pihaknya hanya berharap memang sosok yang punya komitmen tinggi terhadap olahraga khususnya bola tangan.
Tantangan pengurus baru cabang olahraga tersebut, tentunya bukan hal yang mudah dilakukan. Sebab olahraga ini memang belum begitu dikenal masyarakat luas dan itu tentu membutuhkan komitmen tinggi agar bisa menjadi populer seperti cabang olahraga yang lain.
Pihaknya juga berharap pengurus yang terbentuk nanti bisa memunculkan ide-ide baru sehingga bisa membuat olahraga ini lebih menarik.
"Untuk agenda musprov sendiri akan dilaksanakan di Sekretariat KONI. Kami tentu berharap muncul pengurus dengan komitmen dan dedikasi tinggi terhadap pembinaan olahraga," sebutnya.
Selain bola tangan, Sulsel juga telah memiliki pengurus Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sulawesi Selatan yang telah terbentuk sejak 2016. Adapun Ketua FOBI Sulsel yakni anggota DPRD Sulsel Fahruddin Rangga.
Olahraga itu memang baru di Indonesia, namun untuk negara ASEAN justru sudah berkembang sejak lama seperti di Malaysia, Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam.
Meski baru terbentuk di Sulsel, namun cabang olahraga itu telah mampu memberikan kebanggaan dan prestasi bagi Sulsel dengan merebut medali perunggu di laga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat.
Bahkan cabang tersebut juga kini menjadi alah satu olahraga andalan peraih medali Sulsel saat berlaga di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) di Makassar, 14-21 Oktober 2017.