Sydney (Antara Sulsel/Xinhua-OANA) - Multi-jutawan Australia Anthony Pratt telah mengumumkan perang melawan penyia-nyiaan makanan, masalah yang membuat ekonomi negara itu menanggung biaya 15 miliar dolar AS setiap tahun.

Pratt, pengusaha kertas, pengemasan dan daur-ulang, mengatakan dalam Forum Pangan Global tahunan ke-5 di Melbourne pada Selasa (28/3) bahwa pemborosan pangan telah "menjadi krisis tersembunyi bangsa kita" saat lebih dari sembilan juta ton makan disia-siakan setiap tahun.

"Limbah makanan bukan hanya merugikan usaha dan rumah tangga kita, tapi dua juta anak kelaparan dan ini adalah krisis tersembunyi bagi bangsa kita," kata Pratt, Ketua Pelaksana Visy, dalam forum tersebut.

Pratt berpidato saat Menteri Energi Australia Josh Frydenberg mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan satu forum di Melbourne sebelum Pertemuan Puncak Limbah Pangan Nasional pertama pada November.

"Tantangan di hadapan kita sangat besar. Limbah pangan diperkirakan merugikan ekonomi Australia sebesar 15 miliar dolar AS per tahun dan menambah kerugian sosial. Penyelesaian akan memerlukan kerja sama antara pemerintah, industri dan pemegang saham lain," kata Frydenberg di dalam surat kepada peserta perundingan meja bundar itu, sebagaimana dikutip Xinhua 00yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Di dalam sambutannya, Pratt juga berjanji kepada masyarakat untuk mendorong lebih banyak penanaman modal asing di Australia "sebab itu mendorong eksport, penanaman modal dan kemakmuran, apalagi hubungan geopolitik yang baik".

Menteri Perdagangan Australia Steve Ciobo juga mengatakan rakyat Australia mesti memiliki kepercayaan lebih besar daripada sebelumnya bahwa keputusan penanaman modal asing dibuat dengan transparansi penuh.           

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024