Palu, 5/12 (ANTARA) - PT. Inco, Tbk memulai langkah awal mereka merealisasikan pembangunan kilang nikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah, dengan menggelar acara sosialisasi penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) kepada jajaran pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan (stakeholders) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Media Relation PT. Inco, Tbk Iskandar Siregar, Jumat, mengatakan, sosialisasi tersebut digelar hari Selasa (2/12) di Bungku, ibukota kabupaten Morowali, sekitat 600 km Tenggara Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Ada dua materi pokok yang dijelaskan kepada Bupati Morowali dan jajarannya, LSM, pers, dan tokoh-tokoh masyarakat serta perwakilan 15 desa yang akan terkena proyek yakni rencana penambangan dan pembangunan jalan serta rencana pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan nikel.

Menejer Proyek Pomala'a-Bahodopi PT. Inco, Shinta Indriyanti, menjelaskan, PT Inco yang memiliki konsesi penambangan sekitar 35.000 ha di Morowali akan membangun pabrik pengolahan nikel di Bahodopi bila semua persyaratan termasuk AMDAL dan perizinan sudah didapat oleh perusahaan.

"Dengan AMDAL, PT Inco menjamin proyek akan berlangsung sesuai dengan yang direncanakan dan bermanfaat bagi masyarakat serta aman terhadap lingkungan hidup," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pomalaa-Bahudopi Project Relations, Kuyung Andrawina, saat berkunjung ke Palu dua pekan lalu menjelaskan bahwa proyek Bahodopi akan menyerap investasi sekitar 500 juta Dolar AS atau sekitar Rp5 triliun dengan menghasilkan nikel oksida.

Bila ijin dari pemerintah, termasuk ijin Amdal yang diharapkan tuntas Desember 2009, maka pabrik tersebut akan mulai dikerjakan (konstruksi) awal 2009 dan selesai dalam tempo dua tahun.

Shinta menjelaskan, ada dua studi AMDAL yang akan disusun oleh PT Inco, yakni pertama penambangan bijih nikel di Blok Bahodopi serta pembangunan jalan dari Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah ke perbatasan Sulawesi Selatan.

Amdal kedua adalah rencana pembangunan pabrik yang akan mengolah produk nikel setengah jadi menjadi nikel metal, ujar Shinta. Dia menambahkan, studi Amdal akan dilaksanakan sebuah tim dari Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Tadulako, Palu.

Imran, dari tim Amdal Untad menjelaskan, tujuan Amdal adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat, memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan, memastikan keterbukaan dalam proses Amdal dan kemitraan yang setara antara semua pihak yang berkepentingan.

"Karena itu, kami sangat membutuhkan peran serta dan dukungan masyarakat dalam melaksanakan studi Amdal untuk kedua proyek tersebut," ujarnya.

Bupati Morowali Anwar Hafid yang dihubungi terpisah menyambut gembira rencana Inco membangun kilang pengolahan nikel di daerahnya karena telah dinantikan rakyat sejak Inco memiliki konsesi sejak tahun 1968.

Ia yakin, pembangunan kilang bernilai triliunan rupiah ini akan memacu peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat. Apalagi, proyek ini akan ikut membuka keterisolasian daerah dengan membangun berbagai prasarana perhubungan seperti jalan raya, pelabuhan dan lapangan terbang (air strip).

Sejumlah peserta dalam sosialisasi itu meminta agar bila kelak pabrik mulai dibangun, tenaga kerja lokal diprioritaskan untuk mengisi lowongan yang tersedia, termasuk melibatkan pengusaha (kontraktor) lokal untuk membangun pabrik yang besar itu. ***2***
(T.R007*BK03/
(T.BK03/B/A027/A027) 05-12-2008 09:01:46






Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024