Mamuju (Antara Sulbar) - Kolonel Infanteri Taufiq Shobri memimpin Komando Resor Militer 142 /Taroada Tarogau (Tatag) Provinsi Sulawesi Barat menggantikan pejabat sebelumnya Kolonel Tandyo Budi R.
Kepala Penerangan Korem 142/Tatag Mayor Haryo Mustoko di Mamuju, Selasa, mengatakan Kolonel Taufiq Shobri resmi memimpin Korem 142/Tatag setelah melakukan sertijab di Kodam VII/Wirabuana dipimpin langsung Pangdam Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Kolonel Infanteri Taufiq Shobri menggantikan Kolonel Tandyo Budi R. Tandyo menduduki jabatan baru sebagai Paban 3 Staf Operasi Markas Besar TNI.
Kolonel Shobri sebelumnya pernah bertugas di lingkungan korps baret merah sebagai Komandan Satuan 81 Gultor dan Aslog Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
Pangdam, katanya, saat memimpin sertijab tersebut mengatakan pergantian pimpinan di Korem 142/Tatag Provinsi Sulbar merupakan hal yang lazim.
Sertijab itu, katanya, harus dimaknai sebagai suatu kebutuhan dan sekaligus tuntutan untuk dapat menghadirkan organisasi yang berbasis pengetahuan.
"Organisasi TNI itu di tuntut untuk selalu melakukan perbaikan dan kemajuan secara terus menerus jabatan danrem merupakan jabatan strategis di jajaran TNI AD yang dijabat oleh perwira terpilih, sehingga perwira yang bersangkutan harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang sedemikian dan semakin kompleks," katanya.
Kepala Penerangan Korem 142/Tatag Mayor Haryo Mustoko di Mamuju, Selasa, mengatakan Kolonel Taufiq Shobri resmi memimpin Korem 142/Tatag setelah melakukan sertijab di Kodam VII/Wirabuana dipimpin langsung Pangdam Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Kolonel Infanteri Taufiq Shobri menggantikan Kolonel Tandyo Budi R. Tandyo menduduki jabatan baru sebagai Paban 3 Staf Operasi Markas Besar TNI.
Kolonel Shobri sebelumnya pernah bertugas di lingkungan korps baret merah sebagai Komandan Satuan 81 Gultor dan Aslog Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
Pangdam, katanya, saat memimpin sertijab tersebut mengatakan pergantian pimpinan di Korem 142/Tatag Provinsi Sulbar merupakan hal yang lazim.
Sertijab itu, katanya, harus dimaknai sebagai suatu kebutuhan dan sekaligus tuntutan untuk dapat menghadirkan organisasi yang berbasis pengetahuan.
"Organisasi TNI itu di tuntut untuk selalu melakukan perbaikan dan kemajuan secara terus menerus jabatan danrem merupakan jabatan strategis di jajaran TNI AD yang dijabat oleh perwira terpilih, sehingga perwira yang bersangkutan harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang sedemikian dan semakin kompleks," katanya.