Makassar (Antara Sulsel) - Investor pemilik efek (saham) hingga akhir Maret 2017 tercatat sebanyak 7.912 orang atau naik 7,8 persen dibanding periode yang sama 2016 yang hanya 6.000 orang.

"Dari jumlah itu, tercatat sebanyak 5.680 investor yang berdomisili di Kota Makasar atau yang terbesar di Provinsi Susel," kata Kepala Unit Pengembangan Layanan Infrastruktur Investasi (KSEI) Amrizal Arief disela-sela kehadirannya di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, dengan jumlah investor efek di Sulsel pada akhir Maret 2017 telah menempatkan Sulsel pada posisi ke-11 jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia.

Sementara jumlah investor di Pasar Modal Indonesia secara keseluruhan hingga akhir Maret 2017 mencapai sekitar 950 ribu investor.

"Untuk meningkatkan jumlah investor, sejumlah sarana dan prasarana sudah kami siapkan, diantaranya meluncurkan sistem pengelolaan investasi terpadu (S-Invest)," katanya.

Untuk inisiatif tahun mendatang, lanjut dia, KSEI merencanakan penerapan "electronic Voting (e-Voting) untuk mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), tanpa perlu kehadiran investor secara fisik.

Dengan seperti itu, Amrizal mengatakan, akan memudahkan investor, khususnya investor yang memiliki lebih dari satu efek, termasuk termasuk investor di daerah dan investor asing yang tidak berdomisili di tempat berlangsungnya RUPS.

"Proyek strategis lainnya adalah pengembangan sistem utama KSEI yakni C-BESTNext Generation untuk meningkatkan kecepatan dan kapasistas sistem hingga 10 kali lipat, sebagai antisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal," jelasnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024