Makassar (Antara Sulsel) - Sebanyak 378 personel kepolisian dibantu satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dilibatkan untuk mengamankan proses Jumat Agung rangkaian dari peringatan hari Wafat Isa Almasih.

"Pihak kepolisian tentu sudah mengantisipasi segala kemungkinan agar proses jalannya kegiatan bisa berjalan aman, lancar dan damai," kata Kepala Bagian Operasi Polrestabes Makassar AKBP Syamsu Ridwan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Selain menurunkan personelnya untuk mengawal pengamanan di 141 Gereja di Kota Makassar, kata dia, tim Penjinak Bom dari Brimob Polda Sulsel juga dikerahkan agar lebih aman.

Untuk personel Tim Penjinak Bom, lanjutnya, sebanyal satu SSK Detasemen Gegana Brimob Polda Sulsel ditugaskan untuk melakukan sterilisasi di tujuh gereja besar di Kota Makassar sebelum ibadah dilaksanakan.

Tujuh gereja tersebut yang dianggap rawan ganguan keamanan yakni Gereja Katedral, Gereja Immanuel Jalan Balaikota, Gereja YHS Bethani di jalan Gunung Latimojong dan Gereja Katolik Yoseph Gotong-Gotong di jalan Gunung Jatimojong.

Selanjutnya, Gereja Mamajang di jalan Tupai, Gereja Paroki Asisi di jalan Hertasning dan Gereja Kare terletak di jalan perintis kemerdekaan. Gereja-gereja tersebut diketahui jemaatnya cukup banyak.

"Tim kepolisian yang sudah ditugaskan selama tiga hari, Jumat-Minggu ini melakukan pengawalan selama berlangsungnya kegiatan keagamaan umat Kristiani," katanya.

Mengenai pengamanan khusus kepada tujuh gereja itu, lanjut dia, sudah dilakukan sterilisasi sejak Kamis, baik dari personel Polretabes Makassar, Polsek setempat dan tim Penjinak Bom.

Saat ditanya mengapa hanya tujuh gereja yang mendapatkan pengamanan khusus tersebut, kata Syamsu, mengingat ancaman dan ganguan pernah diarahkan ke gereja-gereja tersebut, termasuk jumlah besaran jemaatnya menjadi pertimbangan.

"Prioritas tentu diberikan karena pengalaman lalu ada ancaman dan gangguan, selain itu daerah gereja ini rawan kemacetan. Sebaiknya diantisipasi sejak dini agar tidak ada masalah," tambahnya.

Sementara penanggungjawab keamanan Gereja Katerdral, Adi, yang ditemui disela-sela ibadah Jumat Agung mengatakan, pihaknya memang sejak awal meminta bantuan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan agar prosesi seluruh acara berlangsung lancar.

"Keamanan juga diperlukan agar jemaat yang beribadah bisa tenang dan konstentrasi beribadah. Kami mengapresiasi kepolisian atas pengawalan ini, semoga seluruh rangkaian berjalan aman dan lancar," harapnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024