Jayapura (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menghendaki adanya sinergisme dalam pemanfaatan dana otonomi khusus (Otsus), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Selama ini kelihatan antara provinsi dengan kabupaten/kota berjalan sendiri-sendiri, padahal sumber pembiayaan dan sasarannya sama," ujar Kepala Badan perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musaad, di Jayapura, Sabtu.

Ia pun mengakui selama ini berbgai program yang bersumber dari dana Otsus belum berjalan maksimal karena tidak ada sinergime antardaerah.

Musaad mencontohkan di Kabupaten Deiyai ada daerah penghasil kopi yang dari sisi kualitas dan kuantitas cukup bagus, hanya disayangkan konektivitas jalan belum terbangun dengan baik karena masih berupa jalan tanah.

"Kami berharap mulai 2017 program-program tersebut sudah semakin terintegrasi yang pasti hasilnya akan lebih efektif. Tidak harus di masing-masing kabupaten membuat hal yang sama dan kami mulai mengajak teman-teman di kabupaten untuk kreatif membuat program lintas kabupaten," kata dia.

Menurut dia dasar dari pelaksanaan program-program tersebut sudah ada karena dalam pembentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua, hal-hal tersebut sudah tertuang dengan jelas.

"Sebenarnya dalam RPJMD sudah jelas, ada lima prinsip yaitu, proteksi, keberpihakan, pemberdayaan, integrasi dan 'good governance'. Jadi prinsipnya sudah ada, hanya pelaksanaannya butuh waktu karena kita terlalu lama berjalan sendiri-sendiri," ujarnya lagi.

Dia menambahkan, untuk mendukung hal tersebut, pihaknya juga teah berkoordinasi dengan para lembaga donor yang selama ini kerap menyalurkan bantuan di Papua.

"Kita juga suah membuat 'donor meeting' untuk kita memetakan dan mengarahkan lembaga-lembaga donor agar mereka mendukung program pemerintah," kata Musaad.  

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024