Mamuju (Antara Sulbar) - Dewan Daerah Front Perjuangan Pemuda Indonesia Provinsi Sulawesi Barat mengecam oknum polisi yang diduga telah melakukan pemukulan terhadap kadernya di Mapolres Kabupaten Majene.

"Kami kecam aparat yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat namun justru memukuli kader kami aktivis FPPI Majene atas nama Aldi," kata Ketua DD FPPI Provinsi Sulbar, Ramli di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, ketika kadernya yang berstatus mahasiswa Universitas Sulawesi Barat semester IV datang mempertanyakan keluarganya yang diduga sedang berada di Polres Majene, kader diduga telah dianiaya oknum Polisi yang sedang berada di Polres Majene.

"Bukannya kader kami mendapatkan pelayanan di Polres Majene, ketika bertanya, tapi justru disuruh pulang dengan cara dibentak, serta mendapatkan perlakukan kasar dengan cara dikejar dan dipukul, akibatnya Aldi menderita luka lebam di Pipinya," katanya.

Menurut dia, tindakan arogan oknum polisi di Polres Majene, adalah bukti bahwa oknum polisi tidak profesional dalam menjalankan tugas dan mesti mendapatkan proses hukum, karena yang dilakukannya adalah kesalahan.

"Memukul masyarakat itu sebuah kesalahan yang harus ditindak demi hukum, kami minta kasus ini dituntaskan, dan oknum polisi yang bertindak kasar dengan cara memukul seenaknya, mesti diproses hukum," katanya.

Ia mengaku kadernya yang mendapatkan tindakan kekerasan telah secara resmi melaporkan perbuatan oknum polisi tersebut di Mapolres Majene untuk diproses hukum.

"Laporan kekerasan ini kami lakukan agar upaya penegakan hukum dapat ditegakkan, polisi adalah pengayom dan pelindung masyarakat bukan malah memukul dengan seenaknya, laporan kami telah diterima Kasi Propam Polres Majene Iptu Rapiuddin," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024