Makassar (Antara Sulsel) - Pelatih Kepala Persela Lamongan Hery Kiswanto mengaku kecewa khususnya terhadap penampilan pemain belakang yang tidak mampu menggagalkan lahirnya gol cepat PSM pada pertandingan perdana Liga 1 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Minggu malam.
Hery Kiswanto usai pertandingan, mengatakan akibat gol cepat dari PSM itu justru membuat permainan anak asuhnya berada dibawah standar sehingga harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-1.
"Kesalahan pemain belakang yang sangat mendasar seharusnya tidak boleh terjadi. Saya tidak puas dengan kinerja yang ditampilkan para pemain belakang hingga lahirnya gol cepat PSM," katanya.
Ia menjelaskan, gol cepat pada menit pertama dari kaki Reinaldo da Costa memang menjadi salah satu penyebab gagalnya tim asal Jawa Timur itu meraih poin di Makassar.
Bahkan yang lebih tragis lagi yakni ketika timnya harus ketinggalan 3-0 pada babak pertama. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi dirinya agar tidak terjadi lagi dipertandingan selanjutnya.
Sementara terkait kekalahan ini apakan mengganggu mental para pemain saat tampil di laga berikut, dirinya dengan tegas mengatakan jika hal itu tidak akan memberikan pengaruh bagi pemainnya.
Menurut dia, para pemain sudah siap menghadapi laga berikut meski bagaimanapun hasil yang diraihnya saat menghadapi tuan rumah PSM di Makassar.
`Kita sejak awal sudah siap dengan hasil apapun di Makassar. Kami akan melakukan evaluasi terhadap beberapa pos yang dianggap menjadi kelemahan sehingga bisa lebih baik saat pertandingan berikutnya," katanya.
Ia menambahkan, para pemain sudah berkomitmen untuk bisa segera bangkit demi merah hasil positif di pertandingan kandang Persela Lamongan pekan depan.
"Seperti yang dijelaskan pemain kami sebelumnya, jika mereka sudah siap bangkit dan bermain lebih baik lagi dalam pertandingan selanjutnya. Kami juga tentunya akan melakukan evaluasi kedepan,"ujarnya.
Sementara Pelatih PSM, Robert Rene Alberts mengakui permainan yang ditampilkan malam ini sudah sesuai dengan instruksi.
Dirinya juga mengaku bangga dengan determinasi yang ditunjukkan para pemain sejak menit awal termasuk dengan lahirnya gol cepat tim "Juku Eja".
Hery Kiswanto usai pertandingan, mengatakan akibat gol cepat dari PSM itu justru membuat permainan anak asuhnya berada dibawah standar sehingga harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-1.
"Kesalahan pemain belakang yang sangat mendasar seharusnya tidak boleh terjadi. Saya tidak puas dengan kinerja yang ditampilkan para pemain belakang hingga lahirnya gol cepat PSM," katanya.
Ia menjelaskan, gol cepat pada menit pertama dari kaki Reinaldo da Costa memang menjadi salah satu penyebab gagalnya tim asal Jawa Timur itu meraih poin di Makassar.
Bahkan yang lebih tragis lagi yakni ketika timnya harus ketinggalan 3-0 pada babak pertama. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi dirinya agar tidak terjadi lagi dipertandingan selanjutnya.
Sementara terkait kekalahan ini apakan mengganggu mental para pemain saat tampil di laga berikut, dirinya dengan tegas mengatakan jika hal itu tidak akan memberikan pengaruh bagi pemainnya.
Menurut dia, para pemain sudah siap menghadapi laga berikut meski bagaimanapun hasil yang diraihnya saat menghadapi tuan rumah PSM di Makassar.
`Kita sejak awal sudah siap dengan hasil apapun di Makassar. Kami akan melakukan evaluasi terhadap beberapa pos yang dianggap menjadi kelemahan sehingga bisa lebih baik saat pertandingan berikutnya," katanya.
Ia menambahkan, para pemain sudah berkomitmen untuk bisa segera bangkit demi merah hasil positif di pertandingan kandang Persela Lamongan pekan depan.
"Seperti yang dijelaskan pemain kami sebelumnya, jika mereka sudah siap bangkit dan bermain lebih baik lagi dalam pertandingan selanjutnya. Kami juga tentunya akan melakukan evaluasi kedepan,"ujarnya.
Sementara Pelatih PSM, Robert Rene Alberts mengakui permainan yang ditampilkan malam ini sudah sesuai dengan instruksi.
Dirinya juga mengaku bangga dengan determinasi yang ditunjukkan para pemain sejak menit awal termasuk dengan lahirnya gol cepat tim "Juku Eja".