Makassar (Antara Sulsel) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Dekranasda Sulsel) dan perwakilan empat perbankan menandatangani "memorandum of understanding (MoU)" terkait pembinaan industri kecil menengah (IKM) di Sulsel.

"Kesepakatan ini terkait masalah pembinaan, baik secara teknis seperti pengemasan dan teknologi pengolahan, maupun terkait permodalan," kata Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Provinsi Sulsel Sukarniaty Kondolele usai penandatanganan nota kesepahaman tersebut di Makassar, Senin.

Penandatanganan MoU ini dilakukan dalam momentum pembukaan Rapat Kerja Dekranasda Provinsi Sulsel, yang dirangkaikan dengan Temu Kader PKK dan pameran IKM Sulsel.

Dalam penandatanganan MoU ini, kata dia, Dinas Perindustrian Sulsel berperan sebagai fasilitator, dan pihak perbankan yang terlibat antara lain Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Sulselbar.

Sementara pihak Dekranasda Sulsel akan berperan mengidentifikasi IKM binaannya yang akan direkomendasikan untuk memperoleh pembinaan dari perbankan.

Ketua Dekranasda Sulsel Ayunsri Harahap mengatakan saat ini sekitar 916 IKM yang menjadi fokus pembinaan Dekranasda bekerja sama dengan BUMN atau perbankan untuk terus mendorong perkembangan kelompok usaha tersebut.

"Empat lembaga perbankan itu nantinya mempunyai peran yang berbeda-beda untuk membantu dan mendorong IKM itu," pungkasnya.

Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh pengurus PKK dan Dekranasda untuk mendorong pengembangan IKM dengan membangun sebuah konsepsi dan agenda kegiatan yang jelas.

"Dorong setiap kabupaten/kota untuk konsentrasi melakukan asistensi yang mendukung dari berbagai aspek yang dibutuhkan, termasuk permodalan oleh bank dan tentu saja mendorong secara massal dari desa dan kecamatan agar ada produk unggulan yang bisa dihadirkan," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024