Sungguminasa (Antara Sulsel) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochammad Basuki Hadimuljono meminta agar pembangunan Bendungan Karalloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dipercepat dan sudah bisa dinikmati warga sebelum tahun 2020.

"Banyak manfaat yang akan didapatkan warga jika bendungannya ini cepat diselesaikan, karenanya pembangunannya dikebut," ujar Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung pembangunan bendungan di Gowa, Rabu.

Dengan didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Agus Setiawan dan Kepala Satker SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan-Jeneberang, Ansar yang menjadi penanggung jawab proyek pembangunan untuk memperhatikan kualitas pembangunan bendungan tersebut.

"Saya menanti site plan terbaru dalam dua minggu ke depan. Kita harus bekerja cepat, jelas dan maksimal. Rakyat sudah merelakan tanahnya kita harus bekerja keras dan profesional mengerjakan proyek ini," tambahnya setelah menerima penjelasan proyek didampingi Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

Pembangunan bendungan Karalloe sudah dimulai sejak tahun 2013 namun terkendala dipembebasan lahan. bupati Gowa Adnan Purichta kemudian mengambil langkah-langkah dan menyelesaikan pembebasan itu di Maret, 2017.

Pada kesempatan itu juga, Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kerja Bupati Gowa dan Muspida dalam pembebasan lahan.

"Saya salut dan mengapresiasi kerja sama Bupati Gowa yang turun tangan bersama Muspidanya membantu

mempercepat proses pembebasan lahan," ujarnya.

Bahkan orang nomor satu di Sulsel ini juga mendukung percepatan pembangunan Karalloe sesuai dengan tenggat waktu yang diharapkan oleh Menteri PUPR.

"Saya sangat setuju pembangunan selesai sebelum 2020. Kehadiran Karangloe akan membantu peningkatan perekonomian khususnya di pertanian," jelas Gubernur dua periode ini.

Adnan purichta dalan pertemuan ini menjelaskan kehadiran bendungan tersebut. Bendungan Karalloe yang letaknya di kecamatan Biringbulu dan Tompobulu diperuntukkan untuk mengaliri pertanian di Gowa serta kabupaten tetangga seperti Takalar dan Jeneponto.

"Ini bendungan bukan saja untuk warga Gowa tapi akan mengaliri lahan pertanian warga di Jeneponto dan Takalar. Bagi kami warga Gowa, tidak menjadi masalah jika harus mengaliri dua kabupaten lainnya karena kami orang Gowa tidak berpikir untuk Gowa semata namun untuk Sulsel dan Indonesia lebih baik," jelasnya.

Bendungan Karalloe di bangun dengan anggaran sekitar Rp500 milliar dan akan dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 203 meter kubik per detiknya, mengaliri Kelara dan Karalloe seluas 7.004 ha, penyediaan air baku 440 liter perdetik, pembangkit tenaga listrik sekitar 4.5 MW.

Bahkan sektor pariwisata juga disasar dengan kehadiran Bendungan Karalloe. Menteri Bambang memimpikan bendungan ini seperti Waduk Gondang di Tawangmangun, Karanganyar DIY.

"Lokasi bendungan ini bagus, bisa jadi destinasi pariwisata baru di Gowa. Akan ada pembangunan resort disekitar tempat ini. Kita berharap akan menjadi seperti Waduk Gondang di Tawangmangun," ucapnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024