Bantaeng (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Mojokerto Provinsi Jawa Timur melakukan studi banding  di Kabupaten Bantaeng, karena daerah ini  termasuk  Pilot Project  program Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu untuk Masyarakat Sejahtera (SLRT Selaras).

"Kami ingin belajar, karena melalui Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor: 195/huk/2016, Bantaeng ditetapkan sebagai salah satu lokasi Program SLRT. Maka dari itu semoga apa yang sudah diimplementasikan di Bantaeng, kami akan terapkan di Mojokerto," kata Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Mas Agoes Nirbito MW, yang juga pimpinan rombongan Dinas Sosial Pemkot Mojokerto di Bantaeng, Kamis.

Mas Agoes menambahkan, mereka  memilih Bantaeng sebagai tempat belajar karena daerah ini memiliki daya tarik tersendiri diantara sekian banyak Kabupaten/kota dan yang tidak kalah dengan daerah lain yang ada di Indonesia.

Sementara itu,  Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Bantaeng Syamsul Suli mewakili Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah saat menerima kunjungan rombongan tersebut,  pada kesempatan tersebut memberi gambaran umum terkait progres pembangunan Kabupaten Bantaeng.

Syamsul juga menyampaikan harapan agar kedatangan rombongan Pemerintah Kota Mojokerto dapat memberi angin segar bagi daerah Bantaeng.  

Bantaeng sejak 2016  ditetapkan sebagai Pilot Project (Selaras), bersama dengan Kabupaten Sukabumi, Sragen,  Belitung Timur serta Sleman. Dan hal tersebut menjadi magnet bagi pemerintah Kabupaten / Kota lainnya di Indonesia untuk datang menimba ilmu ke daerah ini.

Turut hadir pada acara penerimaan antara lain Sekretaris Dinas Sosial Bantaeng Muh Suyuti, serta Supervisor Selaras  Andi Atte dan Husni Alam.

Pewarta : Syamsurya Pratama
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024