Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Ismunandar memberikan ancaman kepada oknum yang mengaku ahli waris dan melakukan penyegelan terhadap tiga sekolah dasar di Kecamatan Biringkanaya, Makassar akan dilaporkan ke polisi.

"Tidak seperti itu caranya karena langkah yang ditempuh orang-orang yang mengaku ahli waris mengorbankan ratusan siswa yang mau belajar. Besok kalau masih disegel kami laporkan ke polisi," ujar Ismunandar, di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, penyegelan terhadap tiga sekolah dalam satu kompleks sekaligus, yakni SD Negeri Pajaiyyang, SD Inpres Pajaiyyang, dan SD Inpres Sudiang itu dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan.

Ismunandar menyayangkan pihak yang mengklaim lahan sekolah seluas 80 are itu, karena pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan dari para ahli waris.

"Ya, sangat kaget kami. Tiba-tiba ramai diberitakan kalau ada tiga sekolah disegel, apalagi tanpa pemberitahuan kepada kami. Harusnya kan memberitahu ke kita dan kita komunikasikan, tapi ini tidak ada," katanya.

Sebelumnya, ratusan siswa dari tiga sekolah itu belajar di luar halaman sekolah dengan tetap diajarkan oleh guru kelas masing-masing karena sekolah tersebut tersegel.

Spanduk besar juga terpampang di pagar sekolah bertuliskan "Untuk sementara proses belajar mengajar dinonaktifkan, tertanda Ahli Waris H Badjida".

Meskipun spanduk menghalangi akses masuk, namun para guru sekolah itu tidak kehabisan akal dan tetap melaksanakan proses belajar mengajar di luar kelas sekolah itu, walaupun terganggu serta kurang maksimal.

Masalah tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti, mengingat disayangkan siswa harus kena imbas dari persoalan itu sehingga aktivitas pembelajaran menjadi tergangu.

"Kami tetap menjalankan proses belajar mengajar, meskipun anak-anak belajar di luar kelas. Mudah-mudahan ini cepat selesai, kasihan anak-anak," kata salah seorang guru di sekolah itu.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024