Makassar  (Antara Sulsel) - Kebakaran kembali terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan dan menghanguskan lima rumah di sekitarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Akibat dari kejadian itu, seorang pemilik toko pakaian bernama H Muhammad Riyan (44) terjebak dan tewas mengenaskan di dalam tokonya. Saat ditemukan kondisi jenazah hangus terbakar di dalam kamar mandi.

Saat kejadian sejumlah warga berusaha memadamkan api menggunakan air seadanya bahkan air selokan pun digunakan. Namun tidak menyurutkan si jago merah menghanguskan toko tersebut hingga berimbas ke rumah lainnya.

Sejumlah karyawan yang berhasil menyelamatkan diri baru sadar ternyata tuannya masih berada di dalam toko dan tidak mampu diselamatkan. Korban diperkirakan sempat berlari ke kamar mandi untuk menyelamatkan diri.

Meski karyawan berupaya menyelamatkan korban yang terjebak, tetapi api lebih besar sehingga tidak mampu diselamatkan.

Kapolsek Tamalanrea Kompol Aisyah Saleh saat dikonfirmasi mengatakan berdasarkan informasi api bermula dari gudang milik korban di belakang ruko dan dugaan sementara akibat arus pendek listrik.

"Sementara di selidik, informasi awal api berasal dari belakang rumahnya. Korban saat berada di toko tidak berhasil menyelamatkan diri dan masuk ke kamar mandi membasahi tubuhnya, tetapi api lebih besar mengepung rumah itu," katanya.

Diketahui korban berstatus duda dan telah menikah dua kali. Dikabarkan, akan menikah lagi tapi tidak acaranya diundur karena mengalami depresi berat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, seorang karyawan toko bernama Rina melihat korban membakar sampah di belakang. kemudian menyampaikan kabar ke ibu korban dan selanjutnya menyuruhnya menghubungi H Haedar selaku bapak korban.

"Saya sudah sampaikan ke ibu, Riyan sedang membakar sampah di belakang, lalu saya disuruh hubungi bapak Haji Haedar, kemudian disuruh pakaian jualan dibawa keluar secepatnya karena api sudah membesar," tutur dia.

Kepala Unit Reskrim Polsek Tamalanrea AKP Saharuddin mengatakan, saat ini belum bisa disimpulkan karena polisi masih melakukan penyelidikan.

"Masih belum bisa disimpulkan apakah korsleting atau sengaja dibakar, karena tidak ada saksi mata. Kami masih menunggu hasil labfor," katanya saat dikonfirmasi.

Sedangkan Binmas Tamalanrea Jaya Brigpol Syamsuddin menuturkan, korban diduga mengalami gangguan jiwa sekitar lima tahun. Hal itu berdasarkan informasi warga sekitar.

"Kata warga sekitar informasinya korban mengidap depresi berat hingga mengalami gangguan, tapi terkadang sadar dan tidak sadar," ujarnya.

Lurah Tamalanrea Andi Salaman Baso menyebut, akibat dari kebakaran itu kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.

Akibat dari insiden itu, lima toko terbakar, tiga hangus pada bagian dalam dan dua toko terbakar di bagian dalam. Lima toko diketahui Toko Bintang Cemerlang milik Ratu, Ruko Fashionable milik Ikhsan, dua toko Farhan milik H Haedar dan satu milik almarhum.

Sebanyak 18 mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024