Bulukumba (Antara Sulsel) - Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali merasa bangga dan terhormat karena daerahnya terpilih sebagai tuan rumah "Kick Off"  Nasional Gala Desa 2017 yang dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu.

"Atas dukungan dan kepercayaan ini, Saya mewakili masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Pemuda dan Olahraga atas kesediaannya hadir dan bersilaturrahim dengan masyarakat Kabupaten Bulukumba," ujar AM Sukri Sappewali di sela pembukaan Gala Desa 2017.

Menurut AM Sukri, dia bersama Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto bertekad dan berkomitmen membangkitkan kembali kegiatan olahraga, makanya dirinya menyambut baik event Gala Desa tersebut.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi saat membuka acara mengatakan Bulukumba,  dipilih dengan alasan masyarakatnya terkenal ramah dan solid serta mencintai olahraga.

"Banyak daerah yang menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Kick Off Nasional Gala Desa 2017, namun pilihan kami tetap tertuju ke Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Bulukumba," kata Menpora Imam Nahrawi.

Pada kesempatan tersebut, didampingi Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang, Bupati Bulukumba Andi Syukri Sappewali dan serta Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa M Nurdin MT, Menpora Imam Nahrowi melakukan Kick Off masing masing cabang olah raga yang dipertandingkan dalam Gala Desa 2017.

Sebanyak enam cabang olah raga dipertandingkan, yaitu Sepak Bola, Bulutangkis, Sepak Takraw, Atletik, Pencak Silat dan Tenis Meja.

Wagub Agus yang turut hadir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menpora atas ditunjuknya Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Bulukumba sebagai tempat pelaksanaan Kick Off Nasional Gala Desa Tahun 2017.

Sebelum pernyataan pembukaan Kick Off Nasional Gala Desa oleh Menpora, Agus Arifin Nu`mang memperkenalkan berbagai potensi Kabupaten Bulukumba. Seperti keindahan Pantai Bira.

Orang nomor dua Sulawesi Selatan itu juga memperkenalkan bahwa di daerah inilah berkumpul para pengrajin perahu Phinisi yang dikenal tangguh dalam mengarungi samudera.

"Di kabupaten ini pula terdapat wilayah adat Kajang yang masih terjaga dan terlindungi hingga saat ini," pungkas Agus.

Pewarta : Syamsurya Pratama
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024