Mamuju (Antara Sulbar) - Mantan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Carlo Brix Tewu memohon pamit kepada masyarakat, setelah masa jabatannya berakhir pada 11 Mei 2017, yang seiring dengan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar periode 2017-2017 pada 12 Mei 2017.

"Di akhir masa penugasan saya sebagai penjabat gubernur, izinkan saya dan keluarga memohon pamit dan maaf manakala selama 134 hari kita bersama, terdapat hal-hal yang tidak berkenan di hati," kata mantan Penjabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu di Mamuju, Senin.

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar periode 2017-2007 pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, 12 Mei 2017.

Carlo mengatakan, sejak dirinya dilantik sebagai penjabat gubernur Sulbar pada Januari 2017, Presiden Jokowi dan Mendagri Tjahyo Kumolo telah memberikan tugas untuk memberikan perhatian khusus terhadap penyelenggaraan pilkada dan pemerintahan yang efektif.

Carlo yang kini menjabat sebagai Deputi V Bidang Kamtibmas Kemenkopolhukam mengatakan beberapa program telah dirumuskan dan dilaksanakan antara lain rasionalisasi sumber daya manusia, program, kegiatan, dan anggaran, serta peningkatan pengawasan internal terhadap penyelenggaraan pilkada.

"Semua kegiatan berjalan maksimal berkat hasil kerja keras dari semua pihak tersebut, bahkan telah mendapatkan penghargaan terbaik oleh Mendagri," katanya.

Ia berharap slogan lambang Pemerintah Provinsi Sulbar yakni "millete diatoangan" atau `berjalan di atas kebenaran` agar tetap melandasi pelaksanaan pemerintahan yang dinahkodai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni, selama lima tahun ke depan.

"Lanjutkan perjuangan saudaraku, saya percaya dengan kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur yang baru untuk melanjutkan pembangunan yang `malaqbi` dan mengantarkan masyarakat Sulbar lebih sejahtera, aman, dan tentram," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024