Manokwari (Antara Sulsel) - Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat merintis pembangunan Pelabuhan internasional di Kabupaten Teluk Bintuni.

"Teluk Bintuni saat ini cuma punya satu pelabuhan 'existing'. Kapasitas pelabuhan tersebut sangat kecil dan sulit untuk dikembangkan karena berada di sungai," katanya di Manokwari, Rabu.

Seiring pertumbuhan dan aktivitas perekonomian serta investasi, kata Bambang, Teluk Bintuni membutuhkan pelabuhan yang bisa mengakomodir pengangkutan barang maupun penumpang berskala besar.

Dia menyebutkan, rencana pembangunan pelabuhan di Bintuni sudah dibahas pada rapat koordinasi teknis di Sulawesi Selatan beberapa bulan lalu.

"Bintuni butuh pelabuhan laut dan pemerintah Bintuni sudah memberi arah lokasi. Dari pengamatan citra satelit, kita juga sudah menemukan lokasi yang tepat dan tak jauh dari pusat kota Bintuni," kata Bambang.

Dalam waktu dekat, pihaknya meninjau lokasi dan melakukan studi kelayakan. Selanjutnya, Dinas Perhubungan juga akan menyusun rencana induk pengembangan pelabuhan serta analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

"Setelah seluruh kajian selesai baru kita bisa melakukan pembangunan konstruksi. Seluruh tahapan ini harus dilakukan untuk setiap pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Menurut Bambang, membutuhkan waktu paling lama dua tahun untuk menuntaskan seluruh kajian, termasuk penyusunan masterplan pembangunan pelabuhan tersebut.

Anggaran pembangunan pelabuhan Bintuni akan dibahas lebih lanjut bersama pemerintah daerah setempat.

Pihaknya mengupayakan pembangunan ini mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Disisi lain, pemerintah provinsi pun akan menganggarkanya.

"Untuk pendanaan saya rasa tidak masalah, untuk kepentingan yang lebih besar pembangunan pelabuhan laut di Bintuni harus diprioritaskan," katanya.            

Pewarta : Toyiban
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024