Bantaeng (Antara Sulsel) - Komandan Kodim (Dandim) 1410 Bantaeng Letkol Inf Sandi Kamidianto mengatakan pembangunan infrastruktur jalan diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pemerintah memandang pembangunan infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satunya infrastruktur jalan raya," kata Dandim 1410 Bantaeng membacakan sambutan seragam Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-109 tahun 2017 Tingkat Kabupaten Bantaeng di Lapangan Pantai Seruni, Sabtu.
Dandim yang juga Inspektur Upacara pada peringatan Harkitnas ke-109 menambahkan pemerintah terus berupaya meningkatkan aspek pemerataan pembangunan di segala sektor seperti kelistrikan.
"Pembangunan ketenagalistrikan telah dilakukan pada 2.500 desa yang belum mendapat aliran listrik dan pada saat yang sama, kebijakan pemerataan dilakukan melalui subsidi listrik yang difokuskan kepada masyarakat menengah ke bawah, sehingga bisa dilakukan relokasi subsidi listrik tahun 2016 sebesar Rp12 triliun, dialihkan untuk menunjang sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
," ujarnya.
Peringatan Harkitnas tahun ini mengusung tema "Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional".
Tema ini adalah pesan yang tepat dan seyogyanya tidak hanya tertanam di dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan, dan implementasi dalam pelayanan kita kepada masyarakat dan bangsa.
Terkait kegiatan tersebut dirangkaikan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba pidato dalam rangka Harkitnas yang digelar Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.
Turut hadir pada upacara tersebut antara lain Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan, Sekretaris Daerah Bantaeng Abdul Wahab, Wakil Ketua DPRD Bantaeng Hj Nurhayati, Ketua Dharma Wanita Persatuan Vinka Nandakasih, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Bantaeng Syamsul Suli, Asisten III Bidang Administrasi Setda Ansar Tuba serta segenap Pimpinan Organisasi Perangkat daerah Lingkup Pemkab Bantaeng.
"Pemerintah memandang pembangunan infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satunya infrastruktur jalan raya," kata Dandim 1410 Bantaeng membacakan sambutan seragam Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-109 tahun 2017 Tingkat Kabupaten Bantaeng di Lapangan Pantai Seruni, Sabtu.
Dandim yang juga Inspektur Upacara pada peringatan Harkitnas ke-109 menambahkan pemerintah terus berupaya meningkatkan aspek pemerataan pembangunan di segala sektor seperti kelistrikan.
"Pembangunan ketenagalistrikan telah dilakukan pada 2.500 desa yang belum mendapat aliran listrik dan pada saat yang sama, kebijakan pemerataan dilakukan melalui subsidi listrik yang difokuskan kepada masyarakat menengah ke bawah, sehingga bisa dilakukan relokasi subsidi listrik tahun 2016 sebesar Rp12 triliun, dialihkan untuk menunjang sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
," ujarnya.
Peringatan Harkitnas tahun ini mengusung tema "Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional".
Tema ini adalah pesan yang tepat dan seyogyanya tidak hanya tertanam di dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan, dan implementasi dalam pelayanan kita kepada masyarakat dan bangsa.
Terkait kegiatan tersebut dirangkaikan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba pidato dalam rangka Harkitnas yang digelar Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.
Turut hadir pada upacara tersebut antara lain Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan, Sekretaris Daerah Bantaeng Abdul Wahab, Wakil Ketua DPRD Bantaeng Hj Nurhayati, Ketua Dharma Wanita Persatuan Vinka Nandakasih, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Bantaeng Syamsul Suli, Asisten III Bidang Administrasi Setda Ansar Tuba serta segenap Pimpinan Organisasi Perangkat daerah Lingkup Pemkab Bantaeng.