Mamuju (Antara Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menyatakan penimbung sembako di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar akan ditindak secara tegas oleh aparat kepolisian.

"Polda Sulbar akan segera bertindak tegas sesuai aturan hukum, jika terjadi penimbunan stok sembako dipasaran terjadi jadi pihak tertentu, jadi jangan mencoba melakukan penimbunan harga," kata Gubernur Sulbar di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, pemerintah juga akan membentuk tim untuk memantau harga sembako dipasaran agar tetap stabil agar tidak membebani ekonomi masyarakat.

Namun menurut dia, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyatakan harga sembako yang dijual dipasaran Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat masih stabil dan belum membebani ekonomi masyarakat.

Pemerintah Provinsi Sulbar bersama Kementrian Perdagangan telah memantau persediaan dan harga sembako menjelang ramadhan 1438 hijriah di gudang Bulog dan Pasar Regional Kabupaten Mamuju.

Selain memantau persediaan beras Bulog Mamuju juga memantau kualitas beras Bulog Mamuju untuk persediaan pada tahun 2016 dan 2017 kemudian juga memantau harga sembako yang ada dipasar regional Mamuju agar dapat diantisipasi jika ada lonjakan harga jelang bulan suci ramadhan ini.

"Kualitas beras Bulog Mamuju juga sangat bagus, dan layak dikomsumsi masyarakat menjelang bulan suci ramadhan ini, stok juga tersedia hingga 10 bulan kedepandan tetap akan memenuhi kebutuhan masyarakat jelang ramadhan ini," katanya.

Begitu juga dengan harga sembako dipasaran juga dianggap masih stabil berdasarkan data Bulog Mamuju, bawang merah seharga Rp 15 ribu per kilogram, beras merah Rp 18 per kg, beras premium Rp 8.500 per kilogram, gula pasir Rp12 ribu perkilogram dan daging sapi, Rp 80 ribu per kilogram.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024