Makassar (Antara Sulsel) - General Manager Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, Joko Pitoyo menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG pada bulan suci Ramadhan 1438 Hijriah.

"Untuk itu, stok di terminal BBM ditambah sekitar 10 -15 persen, serta memaksimalkan kapasitas timbun di depot dan Terminal LPG," kata Joko di aula Kantor Pertamina MOR VII di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga mendorong peningkatan kemampuan suplai premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan kisaran 18 persen pada H-2 lebaran, 24 persen pada H-1, arus balik H+7 sekitar 9 persen dari rata-rata konsumsi normal harian Sulawesi Selatan (Sulsel) 2.391 Kilo Kilter per hari.

Khusus untuk BBM jenis solar, lanjut dia, pihaknya akan menjaga kemampuan suplai normal solar di SPBU, kendati tren penggunaan solar diprediksi menurun menjelang Idul Fitri dari rata-rata konsumsi normal solar di Sulsel sebanyak 1.130 KL per hari.

Sedang untuk produk baru Pertamina yakni Pertamax dan Pertalite pada Ramadhan hingga H+7 ditaksir lebih dari 130 persen untuk pertamax dan 290 persen untuk pertalite.

"Rata-rata konsumsi harian normal untuk pertamax 128 KL per hari dan Pertalite 489 KL per hari," ujar Joko.
Menyinggung adanya kelangkaan gas elpiji tabung 3 kilogram (kg), dia mengatakan, pihaknya siap menambah pasokan dengan dari kebutuhan normal pada posisi April 2017 yakni 19.730 metrik ton menjadi 20.630 metrik ton pada Mei 2017.

Sedang untuk penggunaan gas non subsidi, pihak Pertamina MOR VII mengantisipasi peningkatan konsumsi sebesar 8 - 10 persen dari rata-rata konsumsi normal 1.829 MT per bulan.

"Bahkan untuk mengantisipasi pangkalan LPG tidak beroperasi pada hari raya, maka 72 SPBU dari total 190 SPBU di Sulsel akan menyiapkan gas elpiji," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024