Mamuju (Antara Sulbar) - Getaran gempa di Barat Laut Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan kekuatan 6,6 skala Richter dirasakan warga di Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat.

"Getaran gempa yang berpusat di Poso Provinsi Sulteng, sekitar 21,35 WIB dirasakan warga di sepanjang jalan Urip Sumoharjo Kota Mamuju, sebanyak dua kali, getaran pertama tidak begitu terasa, namun getaran kedua membuat warga panik," kata Amrin salah seorang warga di Mamuju, Senin malam.

Ia mengatakan, sejumlah masyarakat yang berada di kawasan perkantoran, perbankan dan pusat perbelanjaan Alfa Midi maupun pekerja di sejumlah perusahaan sepanjang Urip Sumoharjo sempat panik dan ke luar dari gedung kantor mereka.

"Saya merasakan kursi dan lampu bergoyang goyang sehingga saya berlari kej alan menyelamatkan diri, jangan sampai getaran gempa yang saya rasakan bertambah keras, dan bisa berakibat fatal," katanya.

Hal senada dikatakan Anti warga lainnya, dirinya mengaku sudah sempat tertidur namun karena merasakan getaran gempa akhirnya ke luar rumah bersama keluarganya.

"Ternyata benar-benar gempa, saya menyangka hanya perasaan saya bergoyang goyang namun semua warga di sekitar tampak panik, dan berlari ke jalan, dari rumah maupun dari kantor," katanya.

Meski dirasakan getarannya di Kota Mamuju, gempa yang berpusat di Poso tidak mengganggu aktivitas warga, di sejumlah lokasi Kota Mamuju, warga nampak tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya dan berlangsung normal setelah merasakan panik akibat getaran gempa.

Arus lalu lintas di ruas jalan di Kota Mamuju masih tetap lancar seperti biasa, begitu juga dengan pasar dan pusat pertokoan masih tampak lancar oleh aktivitas warga.

Pusat gempa di Palu berada pada sembilan kilometer barat laut Kota Palu Provinsi Sulteng berada di kedalaman 10 kilometer di bawah laut, belokasi pada 1.33 lintang selatan dan 120.41 bujur timur dinyatakan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui websitenya tidak berpotensi tsunami.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024