Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan Lutfie Nasir mengatakan, perekaman data e-KTP Sulsel ditargetkan rampung pada Desember mendatang.
"Kami targetkan Desember bisa mencapai 96 persen, karena pada Desember, Kemendagri sudah harus menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) ke KPU," kata Lutfie Nasir yang ditemui di Makassar, Jumat.
Menurut Lutfie, dari 7,1 juta jumlah penduduk wajib KTP di Sulsel, baru 82,5 persen yang telah merekamkan data untuk e-KTP.
Ini berarti masih terdapat lebih dari 1,2 juta jiwa wajib KTP di Sulsel yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Khusus untuk Kota Makassar, kata dia, dari total wajib KTP 1,7 juta jiwa, sudah hampir rampung 100 persen. Sementara di kabupaten/kota lain, rata-rata telah merampungkan perekaman sekitar 80 persen.
"Kendala kita ada pada daerah-daerah pegunungan yang terpencil, dan sistem yang kadang-kadang `offline` karena mati lampu," ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat segera melakukan perekaman e-KTP sebelum bulan Desember, karena data inilah yang akan menjadi acuan dalam pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada tahun 2018 mendatang.
"Kami berharap masyarakat bisa proaktif melakukan perekaman e-KTP, dan melaporkan berbagai peristiwa kependudukan yang dialami seperti kelahiran, anggota keluarga yang meninggal, pindah, atau datang," katanya.
"Kami targetkan Desember bisa mencapai 96 persen, karena pada Desember, Kemendagri sudah harus menyerahkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) ke KPU," kata Lutfie Nasir yang ditemui di Makassar, Jumat.
Menurut Lutfie, dari 7,1 juta jumlah penduduk wajib KTP di Sulsel, baru 82,5 persen yang telah merekamkan data untuk e-KTP.
Ini berarti masih terdapat lebih dari 1,2 juta jiwa wajib KTP di Sulsel yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Khusus untuk Kota Makassar, kata dia, dari total wajib KTP 1,7 juta jiwa, sudah hampir rampung 100 persen. Sementara di kabupaten/kota lain, rata-rata telah merampungkan perekaman sekitar 80 persen.
"Kendala kita ada pada daerah-daerah pegunungan yang terpencil, dan sistem yang kadang-kadang `offline` karena mati lampu," ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat segera melakukan perekaman e-KTP sebelum bulan Desember, karena data inilah yang akan menjadi acuan dalam pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada tahun 2018 mendatang.
"Kami berharap masyarakat bisa proaktif melakukan perekaman e-KTP, dan melaporkan berbagai peristiwa kependudukan yang dialami seperti kelahiran, anggota keluarga yang meninggal, pindah, atau datang," katanya.