Jayapura (Antara Sulsel) - Rumah Sakit Umum Daerah Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, menggunakan dana otonomi khusus (otsus) untuk membiayai pasien yang harus dirujuk baik ke RSUD Timika maupun ke RSUD Jayapura.

"RSUD Agats Asmat bersyukur karena dana untuk membiayai penggunaan Kartu Papua Sehat (KPS) ketika merujuk pasie KPS sangat membantu kami," kata Direktur RSUD Agats, Rihard Mirino ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Minggu.

Menurut Richard, kebanyakan dana KPS yang digulirkan ke rumah sakit yang dipimpinnya digunakan untuk membiayai orang asli Papua yang dirujuk ke rumah sakit di Timika dan Jayapura.

"Dana ini kami pakai untuk membiayai orang Papua yang benar-benar membutuhkan biaya rujukan," ujarnya.

Dia mengatakan, dana KPS untuk RSUD Agats sangat kecil yakni sebesar Rp1,5 miliar, tetapi digunakan sebaik mungkin untuk membiayai pasien rujukan terutama pasien orang asli Papua.

"Mengingat rumah sakit kami kelas D dan seharusnya memiliki empat tenaga dokter spesialis dasar, tapi kami baru miliki dokter spesialis anak dan dokter spesialis kandungan. Kami masih cari dokter spesialis beda dan spesialis penyakit dalam," ujarnya.

"Nah itu yang membuat orang yang fraktur, jatuh dan kaki patah itu yang kami banyak rujuk ke Timika dan Jayapura," katanya.

Dana KPS yang digulirkan untuk RSUD Agats, menurutnya, sangat membantu karena dana itu yang digunakan untuk membiayai pasien saat dirawat dirumah sakit kemudian untuk merujuk pasien ke Timika maupun ke Jayapura.

"Biasanya kami rujuk pasien dengan menggunakan kapal cepat, kalau ada kapal kami 'pake' (pakai) kapal, kalau ada pesawat kami rujuk 'pake' pesawat," ujarnya.

Ia menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk merujuk satu pasien dengan menggunakan kapal dan transportasi lainnya Rp10 juta lebih.

"Pasien yang emergensi biasanya kami rujuk dengan menggunakan 'speedboat' dari Agats ke Timika, kadang dengan pesawat kalau ada pesawat yang masuk ke Agats," ujarnya.

Pewarta : Musa Abubar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024