Kota Meksiko (Antara Sulsel/Reuters) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat menyatakan khawatir akan keadaan di Qatar, dengan menambahkan bahwa semua negara Teluk, juga Iran dan Turki, harus bekerja sama menyelesaikan perselisihan kawasan itu.

Merkel, yang berbicara di Kota Mexico bersama Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, mengatakan tidak mungkin memilah dalam keadaan sangat meresahkan kecuali semua pemeran kawasan terlibat.

Ia menambahkan bahwa sangat penting negara Dewan Kerjasama Teluk bekerja sama untuk mengakhiri kemelut tersebut.

"Kita harus melihat bahwa penyelesaian politik kemelut itu, seperti di Suriah, seperti di Libya atau di Irak, tidak akan terjadi jika pemain tertentu tidak lagi masuk dalam percakapan, dan itu termasuk Qatar, Turki, Iran," katanya.

Merkel mengatakan menginginkan keseimbangan kekuatan dipertahankan secara masuk akal di wilayah tersebut dan bahwa memerangi terorisme menjadi agenda saat pemimpin G20 bertemu pada bulan depan di Hamburg.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat menuduh Qatar menjadi penaja tingkat tinggi terorisme, yang berpeluang menghambat upaya Departemen Luar Negeri AS mengurangi ketegangan dan pengucilan negara Teluk itu oleh negara Arab dan lain-lain.

Negara Arab memperketat pengucilan mereka atas Qatar dengan memasukkan puluhan tokoh terkait negara itu ke daftar hitam terorisme, sementara sekutunya, Turki, bergegas membela dengan berencana mengirim pasukan.

Pentagon menyatakan pengucilan itu menghalangi kemampuan Amerika Serikat melaksanakan rencana gerakan jangka panjang di wilayah itu. Pangkalan udara Al Udeid di Qatar adalah rumah lebih dari 11.000 tentara negara adidaya itu dan pasukan sekutu serta markas penting perang melawan IS. Itu adalah pangkalan terbesar Angkatan Udara AS di kawasan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bahwa mengharapkan semua pihak mencari jalan keluar.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024