Kupang (Antara Sulsel) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur mendata kurang lebih dua hektarE tanaman padi serta jagung milik petani di daerah itu habis diserang hama belalang Kembara.

"Kami masih terus mendata dan saat ini kurang lebih dua hektar tanaman para petani habis diserang ribuan hama belalang itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur Johanis Hiwa Wunu saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Pada awalnya lanjutnya ia berpikir bahwa para petani sudah selesai panen, namun setelah dicek lagi ternyata masih banyak petani yang belum panen akibatnya banyak lahan petani yang kena imbas serangan hama belalang tersebut.

Ia mengatakan sejak pagi dirinya sudah meninjau sejumlah lahan pertanian para petani dan saat dihubungi dirinya mengaku sedang berada di lokasi pertanian memantau pembasmian sejumlah belalang tersebut.

Saat ini, menurut dia, serangan hama belalang terbanyak terdapat di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Mauhau Kelurahan Kambaniru serta kelurahan Wangga.

"Sampai sore tadi petugas juga sudah melakukan penyemprotan pestisida untuk membasmi ribuan hama tersebut," katanya.

Petugas yang bertugas menyemprot ribuan hama tersebut lanjutnya diberi nama tim Brigade Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang penyemprotannya sudah dilakukan sejak Sabtu (10/6) pekan lalu.

Ia menilai bahwa populasi belalang kembara melonjak diduga akibat kemarau panjang. Musuh alami belalang kembara tidak tahan akan kemarau sehingga populasi belalang kembara tidak terbendung.

Keberadaan ribuan hama belalang tersebut juga pada Sabtu lalu sempat mengganggu penerbangan di bandara Waingapu yang berakibat pada terganggunya penerbangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanes Tay Ruba menyatakan pihaknya sudah menyiapkan satu ton pestisida yang digunakan untuk membasmi dan mencegah menyebarnya hama belalang Kembara yang saat ini tengah menyerang lahan pertanian di di Waingapu, Sumba Timur.

"Ada satu ton pestisida yang saat ini tengah kita siapkan agar bisa membunuh sejumlah hama belalang tersebut," ujarnya. 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024