Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei Menakar Kandidat Potensial Pilkada Sulsel 2018 yang salah satu temuannya menunjukkan 69,46 persen (gabungan antara cukup puas dan sangat puas) masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) puas atas kinerja Gubernur Syahrul Yasin Limpo.
"Pendidikan yang terjangkau (64 persen), pelayanan kesehatan yang terjangkau (61 persen), serta pembangunan infrastruktur jalan raya (57 persen) merupakan masalah yang dinilai cukup berhasil ditangani Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel saat ini," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Humas dan Protokol Sekda Pemprov Sulsel Devo Khaddafi yang dihubungi dari Makassar, Selasa.
Hasil survey yang dirilis di Jakarta, Selasa (13/6) tersebut juga menunjukkan kepuasan masyarakat atas kinerja Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang adalah 62,50 persen.
Devo menjelaskan temuan umum survei ini juga menyebutkan, menciptakan lapangan kerja (16,11 persen), mengendalikan harga kebutuhan pokok (14,82 persen) dan pendidikan gratis (10,31 persen), merupakan program yang harus diutamakan oleh gubernur terpilih untuk membenahi Sulsel lima tahun mendatang.
"Ini artinya, tiga isu yang menjadi aspirasi publik ini penting untuk diperhatikan para calon gubernur," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya hanya melaksanakan tugasnya sebagai gubernur. Kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, memang menjadi perhatian utamanya.
"Pembangunan bukan hanya gedung yang bertingkat, tapi rakyat yang hidupnya sejahtera, aman, tenteram dan teratur. Alhamdulillah jika masyarakat memberikan apresiasinya," kata Syahrul.
Diketahui, survei Poltracking Indonesia dilaksanakan 18 - 24 Mei 2017, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah responden 800 orang dengan margin of error sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dilakukan dengan sangat ketat melalui spotcheck lapangan 25 persen secara acak, callback seluruh responden (via telepon, double entry dilakukan melalui web aplikasi dan input data dikawal secara ketat dengan dicek kembali secara acak ke dokumen hasil wawancara.
Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti. Maksud dan tujuan survei, ingin melihat persepsi dan perilaku masyarakat menjelang Pilkada Sulsel 2018.
"Pendidikan yang terjangkau (64 persen), pelayanan kesehatan yang terjangkau (61 persen), serta pembangunan infrastruktur jalan raya (57 persen) merupakan masalah yang dinilai cukup berhasil ditangani Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel saat ini," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Humas dan Protokol Sekda Pemprov Sulsel Devo Khaddafi yang dihubungi dari Makassar, Selasa.
Hasil survey yang dirilis di Jakarta, Selasa (13/6) tersebut juga menunjukkan kepuasan masyarakat atas kinerja Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang adalah 62,50 persen.
Devo menjelaskan temuan umum survei ini juga menyebutkan, menciptakan lapangan kerja (16,11 persen), mengendalikan harga kebutuhan pokok (14,82 persen) dan pendidikan gratis (10,31 persen), merupakan program yang harus diutamakan oleh gubernur terpilih untuk membenahi Sulsel lima tahun mendatang.
"Ini artinya, tiga isu yang menjadi aspirasi publik ini penting untuk diperhatikan para calon gubernur," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan dirinya hanya melaksanakan tugasnya sebagai gubernur. Kesejahteraan rakyat, pendidikan, kesehatan, memang menjadi perhatian utamanya.
"Pembangunan bukan hanya gedung yang bertingkat, tapi rakyat yang hidupnya sejahtera, aman, tenteram dan teratur. Alhamdulillah jika masyarakat memberikan apresiasinya," kata Syahrul.
Diketahui, survei Poltracking Indonesia dilaksanakan 18 - 24 Mei 2017, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah responden 800 orang dengan margin of error sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dilakukan dengan sangat ketat melalui spotcheck lapangan 25 persen secara acak, callback seluruh responden (via telepon, double entry dilakukan melalui web aplikasi dan input data dikawal secara ketat dengan dicek kembali secara acak ke dokumen hasil wawancara.
Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti. Maksud dan tujuan survei, ingin melihat persepsi dan perilaku masyarakat menjelang Pilkada Sulsel 2018.