Manado (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan bahwa arus kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsinya tidak terpengaruh konflik bersenjata di Marawi, Filipina.

         "Tidak mempengaruhi walaupun posisi Filipina berdekatan dengan daerah kita," kata Gubernur Olly di Manado, Sabtu.    
   Menurut Gubernur, provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi masih menjadi tujuan turis mancanegara karena keamanannya kondusif seperti keinginan Presiden Joko Widodo.

        Meskipun aman, kata Gubernur, konflik Marawi sempat menimbulkan kekhawatiran  pemerintah daerah, tetapi berakhir pada Mei dengan kunjungan ke Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, yang berbatasan dekat dengan Filipina.

        "Keamanan di sana berlangsung baik karena peranan pihak TNI dan Polri," tandasnya.

        Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Utara menunjukkan tren peningkatan dalam tiga bulan pertama tahun ini.

        Selama kuartal I,  tercatat 17.941 kunjungan wisatawan asing ke Bumi Nyiur Melambai, atau lima kali lipat daripada kuartal I-2016 yang hanya 3.467 kunjungan.

        Sementara itu, turis asing yang melawat ke daerah ini dominan berasal dari Tiongkok. Turis dari Negeri Tirai Bambu menempati urutan pertama. Hingga Maret 2017 jumlahnyaai 3.889 kunjungan atau 75,54 persen.

        Sejak tahun lalu, kata Gubernur, bandara Sam Ratulangi di Manado sudah menerapkan kebijakan bebas visa untuk 169 negara dan membuka delapan penerbangan sewa langsung dari Tiongkok dan satu penerbangan reguler langsung dari Singapura.

        Gubernur menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Utara berbanding lurus terhadap kinerja perhotelan.

        Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di Maret 2017 naik 11,43 poin secara bulanan menjadi 68,16 persen. Secara tahunan, okupansi per Maret 2017 juga lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Maret 2016 sebesar 65,58 persen.

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024