Makassar (Antara Sulsel) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Makassar memprediksi terjadi penurunan jumlah pemudik pada lebaran tahun ini meski jumlahnya dinilai tidak begitu signifikan.

Manager Operasional PT Pelni Makassar, Samto di Makassar, Rabu, mengatakan ada beberapa hal yang membuat pihaknya berfikir seperti itu diantaranya pergeseran pemudik yang lebih tertarik menggunakan jasa penerbangan atau menggunakan pesawat.

"Tentu alasannya jauh lebih cepat (sampai tujuan) dibandingkan harus menggunakan jaur laut. Apalagi tiket pesawat juga cukup terjangkau yang membuat pemudik lebih tertarik menggunakan jalur udara," katanya.

Ia menjelaskan, untuk angkutan laut belakangan ini memang sudah terlihat lebih relatif stagnan atau tetap dengan kondisi semula.

Bahkan berdasarkan data yang beredar pada musim mudik lebaran 2015 lalu, PT Pelni melayani 779.194 penumpang, kemudian mengalami penurunan pada lebaran 2016 sebanyak 2,13 persen atau hanya melayani 762.708 penumpang.

Namun demikian, pihaknya juga mengaku tetap melakukan sejumlah persiapan termasuk dengan menyiapkan sebanyak 18 kapal untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang di arus mudik Lebaran Idulfitri 2017.

Dari 18 kapal yang disiapkan terdiri dari 10 kapal punya daya angkut 2.000 penumpang, 4 kapal bermuatan 1.000 penumpang, 1 kapal bermuatan 500 penumpang serta 3 kapal perintis yang bermuatan sebanyak 200 penumpang.

Selain itu, bagi pemudik yang membawa serta kendaraannya, Pelni Makassar juga telah menyiagakan kapal Roll on roll off (Ro-ro) atau pengangkut untuk melayani masyarakat.

Ia menjelaskan, puluhan kapal yang dipersiapkan itu akan melayani sejumlah rute pelayaran dari dan ke Makassar.
Adapun beberapa rute yang selama ini terlayani dari Pelni Makassar yakni rute selatan yang meliputi Bima, Labuan Bajo, Larantuka, Flores dan Kupang.

Begitupun dengan rute dari timur yang Ke arah utara yang meliputi daerah Banggai, Bitung, Nunukan, Tarakan, Ternate.

Sementara ke arah barat adalah Surabaya, Balikpapan, dan ke timur yakni rute ke Bau-bau, Ambon sampai Papua.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024