Kupang (Antara Sulsel) - Kepolisian resor Manggarai Barat mendata identitas para pendatang baru di daerah itu dalam rangka mencegah berbagai hal yang berkaitan dengan munculnya paham radikalisme di daerah itu.

"Anggota Polres setempat melakukan pendataan identitas pemilik kos-kosan atau rumah kontrakan identitas tamu yang datang di daerah itu guna mencegah munculnya hal-hal yang tidak kita inginkan di daerah itu," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast di Kupang,Kamis.

Manggarai Barat sendiri sempat menjadi tempat bersembunyinya seorang anggota teroris jaringan Santoso yang sempat ditangkap pada 2015 lalu.

Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa sehingga anggota Polres setempat mulai mengintensifkan penjagaan dengan mendata pendatang-pendatang baru di daerah itu apalagi menjelang momen peringatan Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Disamping itu juga Manggarai Barat, yang lokasinya berada dekat dengan Bima, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu alasan pihak kepolisian setempat mengintensifkan penjagaan. Apalagi usai ditangkapnya dua terduga teroris di Bima beberapa hari yang lalu.

"Pendataan ini bekerja sama dengan aparat desa di daerah. Pendataan juga dilakukan di sejumlah hotel di daerah itu," tambahnya.

Jules mengatakan bahwa dari hasil pendataan yang telah dilakukan sebelumnya paling banyak yang ditemukan adalah masih banyak yang belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Dan itu mereka yang tinggal di kos-kosan.

Lebih lanjut AKBP Jules Abraham Abast, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1438 H sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat yang merayakan.

Sebelumnya Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso juga mengatakan telah memerintahkan personelnya untuk memperketat penjagaan di Manggarai Barat yang merupakan kawasan pariwisata tersebut.

"Penangkapan teroris di Bima menjadi perhatian kami untuk memperketat pengamanan di Labuan Bajo Manggarai Barat yang menjadi daerah terdekat dengan NTB dan juga merupakan kawasan wisata," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso.

Komandan berbintang dua itu mengatakan kasus teroris di Bima membuat pihaknya untuk tidak ingin kecolongan dalam menjaga keamanan di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.

"Saya tidak ingin kecolongan, jadi minta dicek semua identitas orang-orang baru yang masuk ke Labuan Bajo," tuturnya. 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor :
Copyright © ANTARA 2024