Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 sebesar Rp7,16 triliun lebih.

"Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar Rp7,36 triliun lebih, direalisir sebesar Rp 7,16 tiliun lebih atau 97,27 persen," papar Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam rapat Paripurna di gedung DPRD Sulsel, Makassar, Selasa.

Meski demikian, anggaran tersebut kurang dari target sebesar Rp 200,91 miliar lebih, atau 2,73%. Jika dibandingkan dari realisasi tahun lalu sebesar Rp6,10 triliun lebih.

Sedangkan total pendapatan daerah mengalami peningkatan sebesar Rp1,05 triliun lebih atau 14,75 persen.

Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dianggarkan Rp3,51 triliun lebih, dengan realisasi sebesar Rp3,44 trilun lebih atau 98,08 persen kurang dari target sebesar Rp67,23 miliar lebih, atau 1,92 persen.

Bila dibandingkan dari realisasi tahun lalu mengalami peningkatan sebesar Rp3,27 triliun lebih, berarti mengalami peningkatan sebesar Rp 178,73 miliar lebih atau 5,18 persen.

Untuk pendapatan transfer dan dana perimbangan, lanjut Syahrul, dianggarkan sebesar Rp3,83 triliun lebih, realisasi sebesar Rp3,70 triliun lebih atau 96,61 persen.

"Ini kurang dari target sebesar Rp129,95 miliar lebih atau 3,39 persen jika dibandingkan dari realisasi tahun lalu sebesar Rp280 triliun lebih, berarti mengalami peningkatan sebesar Rp895,18 miliar lebih atau 24,16 persen," ucapnya.

Sementara Lain-lain Pendapatan Yang sah, (pendapatan hibah) dianggarkan sebesar Rp11,92 miliar lebih denhgan realisasi sebesar Rp8,21 miliar lebih, atau 68,82 persen, pendapatan ini kurang dari target sebesar Rp3,71 miliar lebih atau 31,18 persen.

Bila dibandingkan dari realisasi tahun lalu sebesar Rp25,35 miliar lebih berarti mengalami penurunan sebesar Rp17,14 miliar lebih atau 208,83 persen.

Sementra Belanja Daerah dan Transfer, dianggarkan sebesar Rp7,29 triliun lebih, realisasi sebesar Rp6,93 triliun lebih atau 95 persen, kurang dari anggaran sebesar Rp364.57 miiar lebih atau 5 persen.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp6,14 triliun lebih berarti mengalami peningkatan sebesar Rp781,37 miliar lebih atau 12,71 persen.

Mengenai belanja operasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Bunga, Belanja Hibah, dan Belanja Bantuan Keuangan, jumlah anggaran sebesar Rp4,93 triliun lebih, realisasi sebesar Rp4,66 triliun lebih atau 94,51 persen

"Terdapat sisa anggaran sebesar Rp270,67 miliar lebih atau 5,49 persen, dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp3,66 triliun lebih, berarti mengalami peningkatan sebesar Rp 1 triliun lebih atau 27.29 persen," ujarnya dihadapan anggota DPRD Sulsel.

Belanja Modal meliputi Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya, Belanja Aset Lainnya dan

Belanja BLUD dianggarkan sebesar Rp931,88 miliar lebih.

Realisasi sebesar Rp856,86 miliar lebih atau 91,94 persen, terdapat sisa anggaran sebesar Rp75,02 miliar lebih atau 8,06 persen, jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp849.30 miliar dan mengalami peningkatan Rp7.55 miliar lebih atau 0,89 persen.

Untuk Belanja Tidak Terduga, dianggarkan sebesar Rp2,58 miliar, sampai akhir tahun anggaran 2016. Tidak terealisasi, Transfer Bagi Hasil Pajak ke kabupaten kota dianggarkan sebesar Rp1,42 triliun lebih, realisasi sebesar Rp1.40 triliun lebih atau 98,85 persen

"Masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp16,29 miliar lebih atau 1,15 persen. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni Rp 1,17 triliun lebih dan mengalami peningkatan Rp232,19 miiar lebih atau 19,74 persen," kata Syahrul.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024