Makassar (Antara Sulsel) - Tim penyelamat masih berusaha mencari empat orang sisa korban kapal ambulance laut yang tenggelam di perairan Pulau Samatellu, Borong Desa, Mattiro Wale, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

        "Saat ini informasi diterima dari tim penyelamat masih melakukan pencarian sisa korban kapal tenggelam," singkat Dokter Polisi Poldokes Polda Sulsel AKP Dardim saat dikonfirmasi, Kamis.

        Sebelumnya, kejadian laka laut terjadi pada Rabu (5/7) sekitar pukul 15.00 WITA di perairam Pulau Samatellu, Pengkep. Dalam kejadian itu enam orang dinyatakan tewas tenggelam, dan 11 orang selamat, empat lainnya masih hilang.

        Enam orang penumpang kapal yang tewas tersebut  masing-masing bernama Hasmawati (23), Nurfausia (16), Rahmawati (52), Ramlah (45), Mulianti (23) sementara satu lainnya masih diidentifikasi identitasnya.

        Enam jenazah tersebut telah disemayamkan di RSUD Pangkep, Sulsel untuk dilakukan identifikasi selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.

        "Semua korban yang tewas adalah warga Desa Parenreng, Kecamatan Sigeri, Pangkep. Satu diantaranya masih berstatus pelajar, dan satu lainnya masih dicari identitasnya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani.

        Sedangkan 11 orang yang diyatakan selamat yakni, Amirullah (50) warga jalan Plamboyan Kabupaten Pangkep, Mustakim (39) diketahui  Kepala Desa Bodie Pangkep, Syamsuriani (40)  Kepala Desa Parenreng, Edy Rahman (35) warga Desa Parenreng.

        Selanjutnya, Santi (30) warga Desa Parenreng, Aliyah (13) pelajar merupakan warga Desa Parenreng, Adi (35) seorang guru, warga jalan Plamboyan, Fatahuddin (35) Nahkoda kapa warga  Pulau Samatellu Lompo Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep.

        Kemudian Raodah (16) pelajar warga Parenreng, Irma alamat Kota Palopo, Sulsel dan Abdul Rahim beralamat di Manggalung.

        Untuk korban empat orang belum ditemukan masing-masing Haekal alamat Pangkajene, Hamka alamat Segeri, Muliansar alamat Pangkajene dan Abdul Rahman warga Parenreng, Pangkep. Jumlah total seluruh penumpang sebanyak 21 orang.

        Berdasarkan kronoligis kejadian peristiwa tenggelamnya kapal ambulance tersebut terjadi pada Rabu 5 Juli 2017 pada pukul 15.00 WITA,  kapal ini melaju dari pulau Salebbo menuju Dermaga Maccini Baji Kecamatan Labakkang.

        Diketahui Kapal itu milik Kepala Desa Mattiro Walie, Nur Syam dengan memuat penumpang sebanyak puluhan orang usai mengikuti acara resepsi pernikahan anak dari Kepala Desa Mattiro Walie, Pengkep.

        Saat kapal sedang berjalan di laut perairan setempat, kapal naas ini dihantam ombang daro arah belakang, sehingga kapal tidak bisa menahan kerasnya ombak, saat itu rata-rata penumpang duduk diatas geladak dan bahu kapal, sehingga terjatuh di laut.

        "Diduga kapal ini melebihi kapasitas, sehingga berat dan tidak seimbang membuat kapal itu tidak mampu menahan beban saat dihantam ombak," tambah Dicky.

        Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Basarnas Makassar, Amiruddin, belum bisa memberikan keterangan resmi terkait empat orang korban yang belum ditemukan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024