Makassar (Antara Sulsel) - Kepesertaan pekerja Sulawesi Selatan ke program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan relatif rendah, atau masih di bawah 50 persen dari dua juta total populasi.

Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi-Maluku, Sudirman Simamora di Makassar, Jumat, menyatakan, "Sudah cukup baik, meski jumlahnya belum mencapai 50 persen dari total pekerja di Sulsel. Ini menjadi perhatan untuk ditingkatkan."

Ia menjelaskan, sebanyak 932 ribu perusahaan besar, menengah, kecil pada umumnya belum menyertakann karyawan atau pegawainya ke BPJS Ketenagakerjaan.

Masalah lain yang membuat jumlah peserta belum begitu signifikan adalah sejumlah perusahaan gulung tikar sehingga tidak melanjutkan kepesertaan, dan ada pula peswrta BPJS Ketenagakerjan, berhenti dengan berbagai alasan.

Pihaknya akan kembali mendorong agar perusahaan lebih aktif mendaftarkan seluruh karyawan atau pegawainya .

"Banyak perusahaan yang medaftarkan hanya sebagian karyawannya sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan. Inilah yang akan kami dorong bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Dinas Kesehatan Sulsel untuk mendata dan mendesak mereka untuk menyertakan seluruh pegawainya ke BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Mengenai jenis perusahaan yang paling banyak tidak mendaftarkan karyawannya menjadi anggota BPJS, ia menyatakan, merata, hampir semua perusahaan baik besar, menengah maupun kecil.

"Gubernur Sulsel juga telah meminta kami untuk melaksanakan program-program yang bisa membuat perusahaan mendaftarkan perusahaannya menjadi anggota. Saya juga yang baru di Makassar tentu akan berupaya lebih keras," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024