Mamuju (Antara Sulbar) - Direktorat Polisi Air Polda Sulawesi Barat akan memperkuat intelijen perairan dalam upaya mengantisipasi terjadinya terorisme kemaritiman di daerah itu.

"Diperlukan upaya antisipasi terhadap kejahatan terorisme kemaritiman melalui `early detection` baik di perairan maupun di pelabuhan," kata Direktur Polair Polda Sulbar Komisaris Besar Toni Ariadi, di Mamuju, Senin.

"Terorisme kemaritiman belum banyak diketahui masyarakat. Kejahatan terorisme melalui perairan antara, lain perompakan, penyelundupan senjata atau `sea piracy` maupun penyanderaan serta masuknya kelompok teroris melalui perairan dan pelabuhan," terangnya.

Dalam upaya mengantisipasi terjadinya terorisme kemaritiman di wilayah Sulawesi Barat lanjut Toni Ariadi, Ditpolair tengah memperkuat fungsi intelijen perairan untuk mendeteksi dan memperingatkan dini terhadap kemungkinan ancaman kejahatan perairan tersebut.

"Kami akan terus memperkuat fungsi intelijen perairan untuk mengantisipasi aksi terorisme dan radikalisme yang kemungkinan terjadi di wilayah perairan. Kami juga terus menggalang para nelayan untuk bersama-sama mencegah masuknya terorisme dan paham radikal di wilayah Sulbar," tutur Toni Ariadi.

Ia menyatakan, sasaran deteksi dini dari intelijen Ditpolair, yakni pelabuhan resmi maupun pelabuhan rakyat yang ada disepanjang pantai Sulawesi Barat.

"Kawasan pelabuhan yang berada di sepanjang pantai Sulbar berpotensi sebagai tempat masuknya teroris dan itulah yang menjadi sasaran intelijen perairan Ditpolair. Juga peningkatan patroli di sepanjang wilayah perairan akan terus kami lakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan di laut, baik perompakan, penyelundupan senjata termasuk aksi kejahatan lain di perairan," jelasnya.

"Tentu, tanpa dukungan masyarakat khususnya para nelayan upaya kami tidak akan efektif sebab wilayah perairan Sulbar cukup luas ditambah keterbatasan sarana dan prasarana. Sehingga, dibutuhkan partisipasi nelayan jika mengetahui ada hal-hal yang mencurigakan agar segera melaporkannya," kata Toni Ariadi.

Pewarta : Amirullah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024