Makassar (Antara Sulsel) - Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 70, tahun 2017 dipusatkan di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan dihadiri ribuan orang.

"Dapat saya lapokan pak Presiden, jumlah undangan yang hadir sebanyak 12 ribu lebih dari insan koperasi, pelaku Usaha Kecil Menengah dan masyarakat koperasi serta dari negara sahabat," tutur Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu.

Sementara dari negara-negara sahabat, lanjut Danny Pomanto, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste, Kamboja, Srilanka, Nepal, India dan Turki juga ikut serta hadir dalam kegiatan tersebut.

Untuk kegiatan Harkopnas ke 70 tahun, ada tiga kegiatan penting yakni pameran ekspo produk unggulan Koperasi, Gerak Jalan Santai dan Kongres Koperasi Indonesia ketiga yang baru dilakukan setelah tahun 1964 dilakukan kongres kedua.

Sedangkan untuk terobosan baru dalam memberdayakan Koperasi dan UKM, kata dia, telah dijalankan program Badan Usaha Lorong atau di singkat BUlo dalam bahasa indonesia disebut Bambu. Dengan program ini pada prinsipnya koperasi bersama dimana masyarakat membuat usaha penanaman cabai di lorong.

"Prinsipnya mandiri swadaya menanam cabai dilorong, mengingat tanaman cabai memiliki ekonomi tinggi dan dapat menekan inflasi. Dari hasil ini 30 persen untuk modal koperasi, 30 persen untuk pendidikan anak pra sejahtera dan 40 persen keuntungan dibagi ke masyarakat," beber dia dihadapan presiden.

Mengenai jumlah BUlo yang ada di Makassar, sebut dia, sudah terbentuk sebanyak 7.000 lorong unit usaha BUlo. Makassar sendiri berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik mengalami deflasi -07 persen dengan pertumbuhan ekonomi 7,99 persen.

Pihaknya berharap Presiden Joko Widodo berserta rombongan pada kesempatan itu dapat meninjau BUlo yang berada di Kecamatan Unjungpandang, tidak jauh dari lapangan karebosi.

Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga diberi kesempatan memberikan pemaparan dihadapan Presiden mengemukakan, kedatangan Presiden Jokowi bersama rombongan sangat dinantikan dan akhirnya terwujud.

Mengenai dengan hadirnya koperasi yang menjadi kekuatan soko guru ekonomi ditengah jaman moderen dengan kecanggihan teknologi diharapkan akan mendorong peningkatan koperasi, meski diketahui sudah ada puluhan ribu koperasi dihapus karena tidak sehat.

"Saya sampaikan kepada bapak Presiden kebijakan UMKM bersama koperasi di Sulsel telah mencapai 23 persen. Dari Rp32 triliun dana bergulir pada 2016, hanya 0,65 persen saja yang macet. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi di Sulsel 7,46 persen diatas rata-rata nasional," papar Syahrul.

Koperasi dan UKM menjamin kemajuan, dengan dana bergulir baik melalui pertanian yang ada dengan berekskalasi dengan usaha yang ada. Koperasi di Sulsel berakselerasi dengan usaha besar, sebab koperasi saat ini bukan lagi usaha kecil, tapi menjadi usaha yang bersaing

"Ada 318 desa di Sulsel yang sudah mempunyai Koperasi. Dari lima tahun terakhir, sebanyak 20 pengusaha baru lahir atas nama koperasi. Atas pengawasan ketat dari Dekopin bekerja sama dengan Pemda dapat memproteksi, sehingga ini membuahkan hasil," katanya.

Koperasi sekarang ini, tambah Syahrul, bisa dibahasakan usaha besar, karena hadirnya koperasi moderen yang ada akan memperjuangkan kemajuan ekonomi, dan seharusnya itu ada di kota besar. 30 persen produk UMKM Koperasi sudah masuk mini market, termasuk telah menjadi vendor di hotel-hotel berbintang di Makassar.

Berdasarkan pantauan hadir pada Harkopnas 2017, Menteri Koperasi dan UKM, Wakil Gubernur Sulsel, Pandam VII Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Ketua DPRD Sulsel anggota DPD, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah, bupati dan ribuan penggiat UKM dan Koperasi

Selain itu Gubernur Jawa Barat, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Jawa Timur sejumlah bupati dari daerah lain juga hadir dan mendapatkan penghargaan dari Presiden atas jasa-jasanya mengembangkan koperasi di daerah masing-masing. Sejumlah perwakilan Koperasi dan UKM juga mendapat bantuan dana usaha dari perbankan.

Berdasarkan rencana awal, Presiden Joko Widodo bersama rombongan akan mengunjungi lokasi BUlo, namun batal karena waktu sudah memasuki Magrib, sehingga peninjauan dibatalkan. Meski demikian, timbul kekecewaan dari panitia BUlo yang jauh -jauh hari mempersiapkan itu bahkan mempercantik lorong tersebut untuk dikunjungi orang nomor satu Indonesia ini.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024