Makassar (Antara Sulsel )- Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) provinsi itu lebih memaksimalkan kinerja agar impelementasi APBD berjalan sesuai perencanaan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta hal itu dalam briefing bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat.
"Saya minta ke depan bisa lebih menggenjot kinerja agar impelementasi APBD mulai dari perencanaan, processing atau proses pelaksanaan hingga penyelesaian sesuai dengan tahapan," kata gubernur Sulsel dua periode tersebut.
Briefing rutin yang dilaksanakan setiap bulan ini dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan agar efektif dan cepat.
Salah satu yang cukup menjadi perhatian adalah terkait kinerja OPD selama semester pertama. Baik dalam penyerapan anggaran maupun progres-progres program yang sementara dilaksanakan.
"Saya tekankan kepada SKPD, sekarang sudah masuk triwulan ketiga, semester dua. Apa capaiannya, apa yang mesti dievaluasi," ungkap Syahrul.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memuji pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tumbuh secara signifikan, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Pernyataan itu dikemukakan saat membuka peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 yang dipusatkan di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada 5,02 persen, sedangkan Sulsel berada pada 7,4 persen. Ini artinya pertumbuhan ekonomi Sulsel lebih baik dari perumbuhan nasional," sebut Jokowi.
Presiden Jokowi dalam kesematan itu juga menguraikan bahwa kesenjangan perekomian Indonesia berada pada angka 0,39 dengan perumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2017 dengan tingkat 5,02 persen.
"Kita sudah mengalami kemajuan di bidang ekonomi, pertumbuhan perekonomian semakin baik dan inflasi terjaga," kata Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang cukup tinggi yakni sebesar 7,9 persen.
"Saya liat pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi. Saya lihat di Sulsel tumbuh dan bergerak. Ini menopang perekonomian Indonesia," tutur Jokowi.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta hal itu dalam briefing bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat.
"Saya minta ke depan bisa lebih menggenjot kinerja agar impelementasi APBD mulai dari perencanaan, processing atau proses pelaksanaan hingga penyelesaian sesuai dengan tahapan," kata gubernur Sulsel dua periode tersebut.
Briefing rutin yang dilaksanakan setiap bulan ini dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan agar efektif dan cepat.
Salah satu yang cukup menjadi perhatian adalah terkait kinerja OPD selama semester pertama. Baik dalam penyerapan anggaran maupun progres-progres program yang sementara dilaksanakan.
"Saya tekankan kepada SKPD, sekarang sudah masuk triwulan ketiga, semester dua. Apa capaiannya, apa yang mesti dievaluasi," ungkap Syahrul.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memuji pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tumbuh secara signifikan, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Pernyataan itu dikemukakan saat membuka peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 yang dipusatkan di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada 5,02 persen, sedangkan Sulsel berada pada 7,4 persen. Ini artinya pertumbuhan ekonomi Sulsel lebih baik dari perumbuhan nasional," sebut Jokowi.
Presiden Jokowi dalam kesematan itu juga menguraikan bahwa kesenjangan perekomian Indonesia berada pada angka 0,39 dengan perumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2017 dengan tingkat 5,02 persen.
"Kita sudah mengalami kemajuan di bidang ekonomi, pertumbuhan perekonomian semakin baik dan inflasi terjaga," kata Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang cukup tinggi yakni sebesar 7,9 persen.
"Saya liat pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi. Saya lihat di Sulsel tumbuh dan bergerak. Ini menopang perekonomian Indonesia," tutur Jokowi.