Makassar (Antara Sulsel) - Karateka timnas Wahyu Mukti Wijaya akhirnya memberikan kebanggaan untuk Indonesia usai merebut medali emas pada kejuaraan karate tingkat Asia (AKF) di Astana, Kazakhstan.
Pelatih karate timnas Indonesia, Mursalim Badoo dikonfirmasi dari Makassar, Jumat, mengatakan perolehan medali emas dari Wahyu Mukti Wijaya diraih usai mengalahkan wakil tuan rumah pada babak final pada kategori kumite putra junior kelas-55 kg.
"Alhamdulillah, atlet kami Wahyu mampu membuktikan kualitasnya dengan tampil sebagai yang terbaik di kelasnya," kata dia.
Ia menjelaskan, keberhasilan Wahyu Mukti juga tentunya berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia untuk perjuangan timnas di ajang tersebut.
Pelatih asal Sulsel itu juga sejak awal melihat peluang Wahyu setelah tampil konsisten sejak babak awal. Dan penampilannya ternyata mampu dipertahankan hingga di babak puncak yang memberikan ganjaran setimpal yakni meraih medali emas bagi Indonesia.
Perolehan medali emas ini tentunya diharapkan semakin memompa semangat atlet yang lain untuk juga mengeluarkan kemampuan terbaik. Apalagi para atlet yang diturunkan memang punya pengalaman dan prestasi diberbagai kejuaraan.
Sebelum sumbangan emas dari Wahyu, timnas Indnesia lebih dulu mengamankan medali perak yang dipersembahkan Rezqy Dinda Amalia pada kategori kata cadet perorangan putri kejuaraan karate tingkat Asia (AKF) di Astana, Kazakhstan, 9-16 Juli 2017.
Rezqy Dinda Amalia merebut medali perak usai kalah dari karateka asal Jepang dengan skor 0-5 pada Kamis.
Selain kedua atlet tersebut, timnas juga menurunkan sembilan atlet lain yakni David Rahendra Ahmad Firdaus (kata cadet perorangan putra), Muhammad Besnuh Billy Bilmona (kumite cadet +70kg putra), serta Rafi Diaz Nugraha pada kelas kumite junior 76kg putra.
Selanjutnya Dwi Fadillah (Kumite U-21 -50kg putri), Ceyco Georgia Zefanya (kumite U-21 -68kg putri), Muhammad Tegar Januar,(kumite u-19-55kg putra) Febi Ramadhan (kumite U-21-84kg putra), Detrina Sabda Nugraha (kata perorangan U-21 putra) dan yang terakhir yakni Krisda Putri Aprilia di nomor kata perorangan putri U-21.
Pelatih karate timnas Indonesia, Mursalim Badoo dikonfirmasi dari Makassar, Jumat, mengatakan perolehan medali emas dari Wahyu Mukti Wijaya diraih usai mengalahkan wakil tuan rumah pada babak final pada kategori kumite putra junior kelas-55 kg.
"Alhamdulillah, atlet kami Wahyu mampu membuktikan kualitasnya dengan tampil sebagai yang terbaik di kelasnya," kata dia.
Ia menjelaskan, keberhasilan Wahyu Mukti juga tentunya berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia untuk perjuangan timnas di ajang tersebut.
Pelatih asal Sulsel itu juga sejak awal melihat peluang Wahyu setelah tampil konsisten sejak babak awal. Dan penampilannya ternyata mampu dipertahankan hingga di babak puncak yang memberikan ganjaran setimpal yakni meraih medali emas bagi Indonesia.
Perolehan medali emas ini tentunya diharapkan semakin memompa semangat atlet yang lain untuk juga mengeluarkan kemampuan terbaik. Apalagi para atlet yang diturunkan memang punya pengalaman dan prestasi diberbagai kejuaraan.
Sebelum sumbangan emas dari Wahyu, timnas Indnesia lebih dulu mengamankan medali perak yang dipersembahkan Rezqy Dinda Amalia pada kategori kata cadet perorangan putri kejuaraan karate tingkat Asia (AKF) di Astana, Kazakhstan, 9-16 Juli 2017.
Rezqy Dinda Amalia merebut medali perak usai kalah dari karateka asal Jepang dengan skor 0-5 pada Kamis.
Selain kedua atlet tersebut, timnas juga menurunkan sembilan atlet lain yakni David Rahendra Ahmad Firdaus (kata cadet perorangan putra), Muhammad Besnuh Billy Bilmona (kumite cadet +70kg putra), serta Rafi Diaz Nugraha pada kelas kumite junior 76kg putra.
Selanjutnya Dwi Fadillah (Kumite U-21 -50kg putri), Ceyco Georgia Zefanya (kumite U-21 -68kg putri), Muhammad Tegar Januar,(kumite u-19-55kg putra) Febi Ramadhan (kumite U-21-84kg putra), Detrina Sabda Nugraha (kata perorangan U-21 putra) dan yang terakhir yakni Krisda Putri Aprilia di nomor kata perorangan putri U-21.