Mamuju (Antara Sulbar) - Nilai transaksi pada pelaksanaan Manakarra Fair 2017 dalam rangka peringatan HUT Ke-477 Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, yang berlangsung 14-16 Juli 2017 mencapai Rp900 juta.

"Kegiatan ini dapat menggerakkan ekonomi masyarakat termasuk mendorong pariwisata karena pengunjung kegiatan ini bukan hanya warga Mamuju, tetapi banyak dari daerah lain," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju Sahari Bulan pada penutupan Manakarra Fair yang berlangsung di Anjungan Pantai Manakarra, Minggu malam.

Jumlah pengunjung selama tiga hari pelaksanaan Manakarra Fair 2017 sekitar 39 ribu orang.

Manakarra Fair diisi berbagai kegiatan, di antaranya pentas seni yang diikuti 10 kecamatan dengan menampilkan berbagai tarian khas daerah serta lomba teater yang diikuti kalangan pelajar di Kabupaten Mamuju.

Manakarra Fair juga menyuguhkan berbagai hiburan serta wisata kuliner yang menyajikan berbagai makanan khas daerah ini.

"Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan konsep yang lebih dinamis dalam upaya mengembangkan pariwisata serta mendorong pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya," kata Sahari Bulan.

Sekretaris Kabupaten Mamuju Suaib saat menutup Manakarra Fair 2017 menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak maupun masyarakat yang turut mendukung terlaksananya berbagai kegiatan pada perayaan HUT Ke-477 Kabupaten Mamuju.

Pemerintah Kabupaten Mamuju menilai pelaksanaan Manakarra Fair 2017 cukup berhasil dalam menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah itu serta mendukung upaya pengembangan pariwisata.

Letak Kabupaten Mamuju yang berada di antara dua pulau besar, yakni Pulau Kalimantan dan Sulawesi, menurut Suaib sangat strategis sehingga sangat potensial dalam pengembangan pariwisata dan sektor usaha lainnya.

Apalagi, tambahnya, Kabupaten Mamuju juga merupakan jalur utama yang menghubungkan tiga kota dari tiga provinsi, yakni Kota Balikpapan di Kalimantan Timur, Kota Palu di Sulawesi Tengah, dan Makassar di Sulawesi Selatan.

"Potensi besar ini tentunya akan menjadi mutiara dalam lumpur jika tidak digali dan dikembangkan sehingga tidak akan bernilai ekonomi," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Mamuju dan Pemprov Sulbar menggenjot pembangunan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi untuk mempermudah akses.

"Berkat upaya tersebut, saat ini jalan penghubung di setiap daerah sudah mulai menunjukkan kemajuan. Begitu juga dengan sarana transportasi, jika sebelumnya akses ke Kabupaten Mamuju hanya bisa dilalui darat, saat ini sudah ada pelabuhan yang terhubung dengan Kota Balikpapan serta bandara yang melayani penerbangan ke beberapa wilayah seperti Makassar dan Balikpapan," jelas Suaib.

Pemerintah Kabupaten Mamuju, kata dia, juga terus mendorong investasi dengan mempermudah pelayanan kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di daerah itu.

"Kami menyadari kemampuan keuangan daerah relatif kecil sehingga pemerintah akan berupaya mendorong sektor investasi dengan memudahkan pelayanan kepada para investor untuk dapat memajukan pembangunan di Kabupaten Mamuju, termasuk melalui Manakarra Fair ini sebagai upaya mengoptimalkan sektor wisata," kata Suaib.

Penutupan Manakarra Fair 2017 yang juga dihadiri Kapolres Mamuju itu juga dimeriahkan dengan berbagai tarian khas daerah serta penyerahan hadiah kepada para pemenang pentas seni dan lomba teater.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024