Mamuju (Antara Sulbar) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen menyelaraskan pembangunan fisik dengan mental dan spritual guna mewujudkan visi pembangunan daerah itu sebagai daerah yang maju sejahtera dan aman.
Bupati Mamuju Habsi Wahid, Selasa menyatakan, pemerintah setempat telah menetapkan dua konsep pembangunan, yakni pembangunan fisik yang terkait dengan kebutuhan dasar sebagai upaya mendorong kemajuan peradaban dan dinamika kemajuan daerah.
Konsep kedua lanjut Bupati, yakni pembangunan mental dan spritual sebagai kebutuhan rohani melalui pembinaan keagamaan.
"Pembangunan fisik dibutuhkan dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas. Sementara, pembangunan mental dan spritual dilakukan untuk membingkai sikap dan prilaku masyarakat agar tetap berjalan dalam tatanan kehidupan yang baik, beretika dan berbudaya, menjaga moralitasnya dan dapat menjalankan norma agama dan keimanan yang baik," terangnya.
"Jika kedua aspek pembangunan tersebut terlaksana dengan baik, selaras dan seimbang maka akan tercipta kemajuan kesejahteraan lahir dan bathin serta masyarakat hidup dalam suasana yang nyaman, penuh kedamaian dan keramahtamahan dan pada akhirnya kita akan mampu mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Mamuju sebagai daerah yang maju sejahtera dan aman," jelas Habsi Wahid.
Ia menyatakan, selama lebih satu tahun menjalankan roda pemerintahan, Habsi Wahid mengaku telah berkomitmen bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan pembinaan sosial kemasyarakatan yang harus dijalankan adalah konsep pembangunan yang memilki keseimbangan kehidupan antara pembangunan fisik dan mental.
"Karena keseimbangan pembangunan fisik dan mental itu akan menciptakan keberkahan," ucapnya.
"Dari lima misi pembangunan yang kami tetapkan dalam rencana pembangunan jangka lima tahun adalah mewujudkan Mamaju sebagai daerah terbuka, berbudaya, aman dan beriman. Berbagai program yang kami jalankan, termasuk kegiatan yang bernuansa religi Keislaman sebagai cerminan kesungguhan Pemkab Mamuju dan masyarakat untuk memberi perhatian serius terhadap pembangunan keagamaan termasuk pembinaan keagamaan bagi agama lain," papar Habsi Wahid.
Bupati Mamuju Habsi Wahid, Selasa menyatakan, pemerintah setempat telah menetapkan dua konsep pembangunan, yakni pembangunan fisik yang terkait dengan kebutuhan dasar sebagai upaya mendorong kemajuan peradaban dan dinamika kemajuan daerah.
Konsep kedua lanjut Bupati, yakni pembangunan mental dan spritual sebagai kebutuhan rohani melalui pembinaan keagamaan.
"Pembangunan fisik dibutuhkan dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas. Sementara, pembangunan mental dan spritual dilakukan untuk membingkai sikap dan prilaku masyarakat agar tetap berjalan dalam tatanan kehidupan yang baik, beretika dan berbudaya, menjaga moralitasnya dan dapat menjalankan norma agama dan keimanan yang baik," terangnya.
"Jika kedua aspek pembangunan tersebut terlaksana dengan baik, selaras dan seimbang maka akan tercipta kemajuan kesejahteraan lahir dan bathin serta masyarakat hidup dalam suasana yang nyaman, penuh kedamaian dan keramahtamahan dan pada akhirnya kita akan mampu mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Mamuju sebagai daerah yang maju sejahtera dan aman," jelas Habsi Wahid.
Ia menyatakan, selama lebih satu tahun menjalankan roda pemerintahan, Habsi Wahid mengaku telah berkomitmen bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan pembinaan sosial kemasyarakatan yang harus dijalankan adalah konsep pembangunan yang memilki keseimbangan kehidupan antara pembangunan fisik dan mental.
"Karena keseimbangan pembangunan fisik dan mental itu akan menciptakan keberkahan," ucapnya.
"Dari lima misi pembangunan yang kami tetapkan dalam rencana pembangunan jangka lima tahun adalah mewujudkan Mamaju sebagai daerah terbuka, berbudaya, aman dan beriman. Berbagai program yang kami jalankan, termasuk kegiatan yang bernuansa religi Keislaman sebagai cerminan kesungguhan Pemkab Mamuju dan masyarakat untuk memberi perhatian serius terhadap pembangunan keagamaan termasuk pembinaan keagamaan bagi agama lain," papar Habsi Wahid.