Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang menyambut kedatangan beberapa pejabat dari Australia Centre for Defence and Strategic Studies (CDSS) yang dipimpin Kepala Konsulat Jenderal Australia di Makassar Richard Mathews di Makassar, Jumat.

"Kedatangan CDSS yang merupakan lembaga ketahanan dan pertahanan Australia di Provinsi Sulawesi Selatan adalah untuk mengetahui dan mengomunikasikan tentang isu terkini di daerah ini," kata Kepala Konsulat Jenderal Australia Richard Mathews di sel-sela kunjungannya di Makassar.

Dalam pertemuan tersebut, para peserta CDSS berjumlah 15 orang itu mengajukan beberapa pertanyaan kepada wakil gubernur (Wagub) tersebut tentang keragaman masyarakat, pembangunan infrastruktur dan ekonomi Sulawesi Selatan.

Wagub Sulsel Agus Arifin Nu`mang menjelaskan bahwa di Sulawesi Selatan terdapat empat etnis besar, yaitu Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, begitu juga pemeluk agama seperti Islam, Kristen, Budha dan Hindu.
Agus juga menjelaskan bahwa dalam keragaman itu, mereka hidup dalam bingkai kebersamaan dan saling menghormati.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan itu juga memperkenalkan beberapa pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian di daerah itu seperti New Port, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, pembangunan Kereta Api dan pembangunan bendungan.

Wagub menjelaskan kalau suku Bugis dari dulu gemar berlayar mengarungi lautan. Orang bugis hampir ada di mana-mana dan selalu berdiam di daerah pesisir pantai sebagai nelayan.

Oleh karena itu, dia berharap antara pihak Australia dengan pihak Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bisa bekerja sama untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat nelayan terkait batas teritorial antara kedua negara tersebut agar tidak ada lagi pelanggaran karena tidak mengetahui batas teritorial negara itu.

"Sebaiknya ada kerja sama untuk sosialisasi memperkenalkan batas teritorial kedua negara tersebut kepada masyarakat yang mata pencariannya di laut, dengan memberikan gambar atau peta batas teritorial Indonesia dan Australia," ujar Agus.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024