Makassar (Antara Sulsel) - Badan Pusat Statistik mencatat angka inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar 0,93 persen selama Juli 2017 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,40 jauh lebih tinggi dari inflasi secara nasional.

"Inflasi Sulsel untuk Bulan Juli ini sekitar 0,93 persen dan kalau melihat inflasi secara nasional yang hanya 0,22 persen, jelas Sulsel lebih tinggi," ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, tingginya angka inflasi ini disebabkan karena semua kompol pengeluaran itu mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga-harga.

Nursam menyebut, ada enam kelompok pengeluaran yang mempengaruhi inflasi Sulsel dan ditunjukkan oleh naiknya indeks harga-harga tersebut.

Adapun keenam kelompok pengeluaran itu antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 1,98 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,55 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen.

Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,79 persen. Seerta satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen.

"Cukup besar inflasinya, hampir satu persen dan itu semua dipengaruhi oleh semua kelompok pengeluaran. Semuanya saling mengait," katanya.

Hadir dalam rilis BPS yakni perwakilan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Sulsel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024