Kendari (Antara Sulsel) - Dewan Penasehat Partai Nasional Demokrat (Nasdem), H Ali Mazi mengatakan, dirinya optimistis maju mencalonkan diri sebagai gubernur Sulawesi Tenggara periode 2018-2023 dengan menggunakan Parati Nasdem sebagai kendaraan politiknya.

"Partai Nasdem sudah menjadi otomatis mengusung saya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada gubernur 2018," ujar Ali Mazi kepada sejumlah awak media di Kendari, Rabu.

Mantan Gubernur Sultra (2003-2008) itu mengatakan, meskipun Nasdem hanya memiliki tiga kursi di DPRD Sultra, pihaknya optimistis partai pendukung lainnya yang akan berkoalisi dengan Nasdem tetap terbuka, sebab untuk mencukupi sayarat mengusung satu pasangan itu minimal sembilan kursi. Artinya dengan posisi Nasdem yang hanya memiliki tiga kursi itu, masih membutuhkan kerja keras untuk menarik enam kursi lagi.

Ali Mazi yang pernah jadi Ketua DPD Nasdem Sultra periode 2013-2016, mengaku optimistis menjadi calon nomor satu Sultra dengan berkoalisi dengan sejumlah partai lainnya.

"Komunikasi dengan parti pendukung seperti Hanura (3 kursi), PPP (2 kursi) dan PKB (1 kursi) sehingga jika tiga partai pendukung pemerintah itu mendukung saya maka sudah cukup untuk mengusung dirinya," ujarnya.

Ia mengatakan, rasa percaya diri Partai Hanura, PPP dan PKB dapat bersama-sama dengan Nasdem mendukung dalam Pelgub, karena ketiga partai itu merupakan partai koalisi pemerintahan Jokowi-JK," katanya.

Saat ditanya calon pendamping dirinya, Ali Mazi mengatakan, masih menunggu hasil survei dari sebuah lembaga survei independen yang hingga kini masih berjalan.

"Kita berharap pada minggu kedua Agustus ini sudah bisa diketahui siapa tokoh yang dipandang tepat mendampingi saya. Yang pasti adalah calon pendamping dirinya itu harus orang dari wilayah daratan," ujarnya.

Sebagai gambaran bahwa penyebutan figur calon gubernur dari wilayah daratan dan kepulauan di Sultra itu terbagi dua yakni untuk wilayah kepulauan terdiri dari delapan kabupaten dan kota yakni (Buton, Muna, Wakatobi, Muna Barat, Buton Utara, Buton Selatan, Buton Tengah dan Kota Baubau) sedangkan wilayah daratan juga delapan kabupaten kota (Kota Kendari, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Utara, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan).

Dari 10 partai yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Sultra, hanya Partai Amanat Nasional (PAN) tanpa koalisi pun sudah bisa mengusung calon sendiri karena memiliki 9 kursi dari 45 kursi yang ada.

Sedangkan Golkar hanya memiliki 7 kursi, menyusul Partai Demokrat 6 kursi, PDIP dan PKS masing-masing 5 kursi, Gerindra 4 kursi, Hanura dan Nasdem masing-masing 3 kursi, PPP 2 kursi dan PKB 1 kursi.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024