Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin (SYL) mengatakan pengembangan kawasan "Center Point of Indonesia" Makassar bukanlah proyek, tetapi sebuah proses pembangunan peradaban yang diharapkan menjadi kebanggaan bangsa terkhusus bagi masyarakat Sulsel.

SYL pada acara `Soft Launching` Gedung Wisma Negara di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Rabu, mengatakan kawasan CPI merupakan sebuah bentuk pengabdian bersama bagi kepentingan rakyat Indonesia khususnya di kawasan timur Indonesia, Sulsel dan Makassar.

"Kita menjadi bagian saksi sejarah. Bagi semua pihak yang ikut melakukan sumbangsih termasuk pula yang mengoreksi, memeriksa, mengkritisi, besok nanti CPI ini menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia khususnya masyarakat Sulsel," katanya pada acara Soft Launching Gedung Wisma Negara CPI Makassar.

Gubernur menjelaskan bahwa sebagai sebuah peradaban tentu tujuan utamanya tidak ada lain agar orang orang Bugis Makassar, Luwu dan Toraja memiliki kebanggaan yang tinggi.

Terkait proses reklamasi, dirinya juga mengakui jika sudah sesuai dengan aturan dan berdasarkan pemikiran ilmiah. Bahkan sebelum ditetapkan menjadi kawasan reklamasi, terlebih dahulu memperhatikan hasil riset dari Inggris, Universitas Hasanuddin dan pakar yang lain.

"Mungkin ada yang berfikir jika CPI itu hanya bagian dari proyek `kongkalikong` dalam melakukan korupsi dan upaya memperkaya diri sendiri. Saya tegaskan jika semuanya itu sudah dilalui dengan aturan," ujar gubernur Sulsel dua periode ini.

Khusus pembangunan Wisma Negara atau Istana Negara, kata Syahrul, berdasarkan gagasan adanya sarana kepresidenan di wilayah timur Indonesia. Itu pun yang membuat lahirnya KePpres Nomor 55 tahun 2009 terkait pembangunan Istana Negara yang kini menjadi Wisma Negara.

Selain wisma negara, kata gubernur, di kawasan CPI ini juga akan dibangun Karebosi Baru, Museum dan Koral Center, serta Masjid 99 Kubah, yang semuanya itu merupakan kawasan publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

"Masjid 99 kubah itu, selain dipergunakan sebagai sarana peribadatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, wisata religi, perkantoran organisasi, yang diharapkan bisa dibangun oleh masyarakat secara gotong royong, dan bisa diselesaikan dalam tahun 2017," jelasnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024